Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kronologi Imam Masjid Tewas Ditikam Pemuda Skizofrenia di Sulteng, Pelaku Tiba-tiba Serang Korban – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, Parigi Moutong – Seorang Imam Masjid bernama Nanturin (53) tewas ditikam oleh seorang pemuda yang diduga mengidap gangguan mental di Desa Muara Jaya, Kecamatan Sidoan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Insiden ini terjadi saat korban hendak membayar zakat fitrah, pada Kamis (20/3/2025) malam.

Rincian Kejadian

Peristiwa tersebut terjadi setelah shalat tarawih pada malam hari.

Menurut saksi, Subair (25), korban sempat mampir ke rumahnya untuk membayar zakat fitrah.

“Setelah selesai shalat tarawih, saya mengundang beliau untuk membayar zakat. Korban sempat singgah dulu di rumah saya,” ujar Subair.

Setelah itu, Nanturin menuju rumah pelaku, Ishak (34), seorang petani di desa yang sama.

Setibanya di rumah Ishak, korban mengucapkan salam dan disambut oleh keluarga pelaku.

Namun, saat korban hendak duduk, Ishak tiba-tiba menikamnya satu kali di bagian punggung.

Saksi lainnya, Ismail (37), yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak dan berusaha menangkap pelaku.

“Saya lihat korban sudah tertusuk, saya langsung berteriak, ‘Ishak kenapa kamu ini?’ Lalu saya dan Subair langsung menangkap pelaku,” ungkap Ismail.

Zahra (36), saksi lainnya, juga terlibat dalam upaya penangkapan.

“Saya langsung ambil pisau yang berlumuran darah dari tangan pelaku dan membawanya ke belakang rumah,” kata Zahra.

Upaya Pertolongan dan Penanganan

Setelah kejadian, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Raja Tombolotutu Tinombo menggunakan mobil warga.

Sayangnya, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.

Kapolsek Tinombo, Iptu I Kadek Trisnawa, menjelaskan bahwa pelaku, Ishak, diketahui mengidap skizofrenia dan telah beberapa kali menjalani perawatan di Rumah Sakit Madani Mamboro.

“Pelaku sudah kami serahkan ke Polres Parigi Moutong untuk proses selanjutnya,” tutur Iptu I Kadek.

Keluarga pelaku telah diungsikan untuk menghindari kemungkinan tindakan balasan dari keluarga korban.

(TribunPalu.com/Robit Silmi)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).