Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Rahmat Banting Tulang "Double Job" demi Bahagiakan Kelurga dan Bangun Rumah Megapolitan 24 Maret 2025

Kisah Rahmat Banting Tulang “Double Job” demi Bahagiakan Kelurga dan Bangun Rumah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pantang menyerah merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Rahmat Hidayat (33), warga Manggarai, Jakarta Selatan. 
Sejak menikah dengan istrinya bernama Erna Hasanah (27) pada 2022 lalu, Rahmat bekerja banting tulang, bahkan menjalani dua pekerjaan sekaligus.
Mulanya, Rahmat bekerja sebagai karyawan toko di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Dalam sebulan, ia mendapat gaji setara upah minimum regional (UMR) Jakarta, sekitar Rp 5 juta.
Sebagai kepala keluarga, Rahmat merasa tak cukup hanya mengandalkan gaji UMR. Apalagi, sejak memiliki anak, kebutuhan keluarganya meningkat.
“Sejak nikah jalani dwifungsi, karena pas menikah kalau cuma megang duit UMR doang, rasanya agak gimana gitu,” ucap Rahmat saat diwawancarai
Kompas.com
di Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (23/3/2025).
Rahmat memutuskan untuk mencari pekerjaan sampingan sebagai seorang pengemudi ojek
online
(ojol).
Ia harus pandai membagi waktu untuk menjalani dua pekerjaannya itu dalam satu hari.
Biasanya, jika kebagian 
shift 
siang di mal yang dimulai sekitar jam 14.00 WIB, Rahmat akan menarik ojek sejak subuh hingga pukul 10.00 WIB.
Setelah itu, ia pulang untuk beristirahat. Sekitar pukul 13.30 WIB Rahmat akan bertolak menuju tempat kerja berikutnya. 
Sementara, jika pekerjaannya di mal masuk
shift
pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Rahmat akan menarik ojek dari subuh hingga pukul 08.30 WIB.
Menjalani dua profesi sekaligus membuat Rahmat memiliki penghasilan cukup dalam satu bulan.
“Bisa sampai Rp 8-9 juta sih,” ucap dia.
Rahmat bilang, sebenarnya, gajinya sebagai karyawan mal sudah cukup untuk memberikan makan anak dan istri.
Namun, Rahmat tak mau sekadar memberikan kehidupan pas-pasan buat keluarga. Ia ingin keluarganya hidup layak, salah satunya dengan memiliki rumah sendiri.
Pasalnya, Rahmat dan keluarga saat ini masih mengontrak.
Sampai saat ini, Rahmat dan istrinya masih berjuang untuk menyelesaikan pembangunan rumah impian mereka.
Setiap gajian, Rahmat menyisihkan uang untuk melanjutkan pembangunan sekaligus melengkapi perabotan rumah.
Hal itulah yang melecut Rahmat untuk terus bersemangat dan tak pantang menyerah.
“Enggak capek sih, karena punya tujuan buat bangun rumah di Citayam dan lengkapin barang-barang di rumah,” tutur Rahmat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.