Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Pembangunan HKBP Pondok Kelapa: Urus Izin 35 Tahun, Jemaat Ibadah Berpindah-pindah Megapolitan 14 Desember 2025

Kisah Pembangunan HKBP Pondok Kelapa: Urus Izin 35 Tahun, Jemaat Ibadah Berpindah-pindah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Para jemaat Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa yang berlokasi di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, akhirnya bernapas lega.
Gereja yang telah lama mereka nantikan itu diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Minggu (14/12/2025).
Pembangunan gereja ini terbilang singkat, sejak April hingga November 2025.
Namun, izin untuk mengurus pendirian gereja tersebut baru dikeluarkan setelah 35 tahun.
Ketua Panitia Pembangunan
Gereja HKBP
Pondok Kelapa/Ketua Parartaon Huria, St. Binsar Turnip mengatakan, perjuangan untuk mengurus izin pendirian rumah ibadah itu sangat melelahkan.
“Sebuah gereja yang definitif, memiliki izin yang lengkap, dinantikan jemaat selama 35 tahun. Sungguh suatu perjuangan yang melelahkan, tetapi menghasilkan buah yang indah,” ujar Binsar dalam laporannya saat peresmian, Minggu.
Ibadah gereja HKBP Ressort Pondok Kepala dimulai pada 13 Mei 1990.
Ketika itu, para jemaat belum memiliki gedung ibadah sendiri sehingga berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Mulai dari satu rumah jemaat ke jemaat lain, berpindah ke gedung sekolah taman kanak-kanak (TK), pindah lagi ke gedung olahraga (GOR) Duren Sawit lalu pindah ke Gedung Veteran RI.
Ibadah juga sempat dilakukan di mal Pondok Kelapa Town Square.
“Dan akhirnya kembali lagi ke lokasi ini. Lokasi ini adalah bekas gedung taman kanak-kanak yang pernah kami pakai selama delapan setengah tahun,” kata Binsar.
“Tetapi akhirnya kami harus keluar dari tempat ini karena memang tidak sesuai peruntukannya—sekolah TK kami pakai sebagai rumah ibadah—akhirnya kami harus keluar. Dan akhirnya kembali kami berpindah-pindah untuk beribadah,” jelas dia.
Gereja ini berdiri di atas lahan yang dibeli dari PD Sarana Jaya pada 1993 dengan luas 1.525 meter persegi.
Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa
mulai dibangun pada 21 April 2025 dan selesai tanggal 30 November 2025.
“Ukuran gereja ini cukup mungil, 9 kali 28 meter, atau seluas lebih kurang 342 meter persegi. Dan mampu menampung jemaat sebanyak 300 sampai 350 orang setiap kali ibadah. Dengan jumlah jemaat sebanyak 758 orang atau 248 kepala keluarga (KK),” jelas Binsar.
Dana pembangunan gereja ini berasal dari swadaya jemaat dengan sistem pembangunan secara swakelola dan dibantu oleh para donatur.
Di sela-sela penjelasannya, Binsar sempat menyinggung soal dana sumbangan untuk pembangunan gereja HKBP Ressort Pondok Kepala dari pemerintah provinsi DKI Jakarta yang belum cair.
Ia menyampaikan langsung hal itu di depan Gubernur Pramono Anung.
“Mohon maaf Pak Gubernur, dana dari Pemprov belum cair,” tutur Binsar yang langsung disambut tawa para jemaat gereja dan hadirin.
Gubernur Pramono pun ikut tertawa mendengarnya.
Namun, menurut Binsar, Pemprov Jakarta lewat Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) sudah menjanjikan dana bantuan bisa cair pada 2026.
Jika anggaran sudah cair, pengurus gereja berencana memanfaatkannya untuk membangun rumah dinas pendeta.
“Sampai sekarang pendeta kami masih ngontrak, Pak,” ungkap Binsar.
Sementara itu, Pramono Anung menjelaskan penyebab banyaknya izin pembangunan gereja di Jakarta yang memakan waktu lama.
Ia mengakui perizinan untuk pendirian gereja di Ibu Kota sangat pelik dan harus diperbaiki.
“Ya, karena memang izinnya itu kan berjenjang dan pelik sekali. RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), nanti naik ke Gubernur, baru di ujungnya,” ujar Pramono usai meresmikan Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa.
“Dan ini prosesnya selalu panjang. Kalau ada yang tidak setuju, selalu kemudian tidak terproses. Dan itulah yang memang harus diperbaiki,” tegas dia.
Politikus PDI Perjuangan itu menekankan, rumitnya proses pendirian gereja itu menjadi pekerja rumah bagi FKUB, pemerintah provinsi dan masyarakat.
Pramono mencontohkan, pengurusan izin untuk mendirikan Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa yang baru saja diresmikannya bisa memakan waktu 35 tahun.
“Mungkin pendetanya yang sekarang pada waktu itu masih anak-anak. Itulah realita yang ada di Jakarta,” selorohnya.
Meski begitu, Paranono tetap bersyukur Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa bisa selesai dibangun dan diresmikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.