Ketika Kapolri Ditunjuk sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI Usai “Dilamar”
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo diangkat menjadi Ketua Dewan Penasihat organisasi buruh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pada Rabu (3/12/2025).
Pengangkatan itu diumumkan langsung oleh Presiden
KSPSI
Andi Gani Nena Wea dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) KSPSI 2025 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
“Bapak Kapolri, hari ini adalah hari yang bersejarah bagi kami, hasil rapat pleno DPP KSPSI memutuskan, bahwa Bapak Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini resmi kami angkat sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI,” ujar Andi Gani.
Setelah diumumkan menjadi Ketua Dewan Penasihat KSPSI, surat keputusan (SK) pengangkatan, yakni SK Nomor 046/DPP KSPSI/I/2025 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Penasihat KSPSI dibacakan.
Selanjutnya, Listyo resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI. Pelantikan ditandai dengan penyerahan jaket KSPSI berwarna biru-putih dari Andi Gani kepada Listyo.
Listyo pun langsung memakai jaket yang diberikan dan disambut meriah tepuk tangan para hadirin Rapimnas KSPSI.
Pelantikan Listyo juga disaksikan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban.
Keluarga dari Marsinah, tokoh buruh yang menjadi pahlawan nasional juga ikut menyaksikan pelantikan itu.
Usai pelantikan, Andi Gani menjelaskan alasan mengapa Jenderal Listyo ditunjuk sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI. Listyo dinilai sudah sejak lama mendukung perjuangan buruh.
“Karena beliau bukan hanya saat ini, ada beberapa hal yang beliau dorong bahkan sebelum jauh jadi Kapolri, beliau sudah bersama kami berjuang untuk buruh,” tutur Andi Gani
“Ada beberapa hal yang tidak dapat kami ceritakan, tapi beliau terjun langsung untuk memperjuangkan kepedulian beliau bahkan sejak sebelum jadi jenderal (polisi),” lanjutnya.
Selain itu, KSPSI yang merupakan organisasi buruh terbesar di Indonesia memerlukan sosok seperti Listyo sebagai pembimbing.
Menurut Andi Gani, penunjukan Listyo juga bukan karena jabatannya saat ini sebagai Kapolri.
“Jadi ini bukan
ex officio
Kapolri jadi Ketua Dewan Penasihat KSPSI
. (Tapi) karena figur beliau didukung oleh seluruh federasi kami, 12 federasi, didukung oleh 35 DPD dan seluruh DPC, mengangkat Pak Jenderal Polisi Drs.Listyo Sigit Prabowo sebagai pribadi, bukan sebagai Kapolri,” tegasnya.
“Kalaupun beliau pensiun nanti pada saatnya nanti, beliau akan tetap menjadi Ketua Wadah KSPSI, pimpinan Andi Gani,” tambah Andi Gani.
Dalam sambutannya usai pelantikan, Listyo menceritakan proses penunjukan dirinya sebagai Ketua Dewan Penasihat.
Ia mengaku membutuhkan waktu panjang sebelum bersedia menerima jabatan tersebut.
“Tentunya saya harus menjelaskan dulu kepada rekan-rekan bahwa perjalanannya cukup panjang untuk kemudian bung Andi (Presiden KSPI Andi Gani Nena Wea) berhasil melamar saya menjadi dewan penasihat,” ujar pria yang masih menjabat sebagai Kapolri itu.
Ia melanjutkan, terdapat sejumlah syarat yang mesti dipastikan sebelum dirinya menerima amanah sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI.
Pertama, tidak ada aturan dalam organisasi buruh yang dilanggar. Kedua, penunjukan tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KSPSI.
“Ketiga tentunya konsekuensi dewan penasihat buruh ini kan juga jabatannya (masih sebagai) Kapolri sehingga mengandung implikasi,” tutur Listyo.
“Apakah kemudian itu semuanya bisa dilewati. Menurut beliau (Andi Gani) semuanya oke. Yasudah kalau gitu saya setuju,” tambahnya
Jenderal bintang empat itu sempat melontarkan candaan kepada para buruh mengenai penyampaian aspirasi di muka umum atau demonstrasi.
Sambil bercanda, Listyo berpesan agar penyampaian aspirasi dilakukan secara tertib. Sebab, jika penyampaian aspirasi para buruh tidak tertib, ini berdampak kepada tugasnya sebagai Kapolri.
“Tentunya iklim investasi tetap harus dijaga, buruh tetap boleh mengajukan aspirasinya, namun tentu dalam koridor tetap menjaga ketertiban. Kalau tidak, kasihan Pak Kapolri,” ujar Listyo.
Pernyataan itu langsung disambut tawa para anggota KSPSI yang hadir.
Listyo kemudian menegaskan bahwa meski suatu saat ia tidak lagi menjadi Kapolri, aksi buruh tetap harus berjalan tertib.
“Kecuali (saya) sudah tidak menjadi Kapolri. Ya tetep jadi Kapolri atau nanti setelah tidak, Kalau Pak Sigit masih jadi Dewan Penasihat, saya titip gerakan buruh tetap berjalan tertib dan konstruktif,” tegas Listyo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428942/original/004576700_1764568796-sampah-gelondongan-banjir-bandang-di-tapanuli-selatan-29112025-yudi-4.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434742/original/054463500_1764955336-IMG_5366.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933d218396ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b0d037df8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/08/28/64ec7c8b95ce2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/693230daa69eb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b85c67abd.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)