Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kepuasan Tinggi, Masalah Mendasar Belum Tersentuh di Era Pemerintahan Prabowo

Abadikini.com, JAKARTA — Persoalan lapangan pekerjaan dan krisis lingkungan masih menjadi bayang-bayang pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Padahal, dua isu tersebut telah ditegaskan sebagai agenda prioritas dalam Asta Cita, janji politik utama kepada publik.

Pengamat politik Politika Research & Consulting (PRC), Nurul Fatta, menilai hingga akhir 2025 kecemasan masyarakat terkait ketersediaan lapangan kerja belum menunjukkan perbaikan berarti. Menurut dia, isu ketenagakerjaan tetap menjadi sumber kegelisahan publik.

“Ketersediaan lapangan kerja masih menjadi kecemasan utama masyarakat. Sementara itu, kebijakan lingkungan justru memperlihatkan arah yang saling bertentangan,” kata Nurul Fatta dilansir dari RMOL Minggu (28/12/2025).

Nurul menyoroti kebijakan perluasan perkebunan kelapa sawit di Papua yang dinilai berpotensi mempercepat deforestasi. Kebijakan tersebut dianggap problematik di tengah meningkatnya frekuensi bencana ekologis di berbagai wilayah.

“Kebijakan ini mencerminkan rendahnya sensitivitas pemerintah terhadap krisis lingkungan,” ujarnya.

Ia mengakui tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo relatif tinggi sejak awal masa jabatan. Namun, menurut dia, angka tersebut tidak bisa dijadikan pembenaran atas seluruh arah kebijakan pemerintah.

“Kepuasan publik bersifat fluktuatif dan bisa jadi hanya efek honeymoon period,” kata Nurul.

Ia mengingatkan, pembiaran terhadap eksploitasi sumber daya alam, kegagalan merespons krisis lingkungan, serta komunikasi pejabat publik yang defensif terhadap kritik berpotensi melemahkan demokrasi.

“Jika eksploitasi alam terus berlangsung, kritik dipandang sebagai ancaman, dan komunikasi pejabat justru melukai masyarakat, maka tujuan besar pemerintahan sulit tercapai,” ujarnya.
Nurul menilai, tanpa koreksi kebijakan yang serius, Indonesia menghadapi risiko besar terhadap masa depannya.

“Bukan tidak mungkin Indonesia bubar sebelum 2045, seperti yang pernah disampaikan Presiden Prabowo tujuh tahun lalu,” katanya, merujuk pada visi Indonesia Emas 2045.