Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kenapa Grand Mall Bekasi Tutup? Manajemen Beberkan Penyebabnya Megapolitan 10 Oktober 2025

Kenapa Grand Mall Bekasi Tutup? Manajemen Beberkan Penyebabnya
Penulis

BEKASI, KOMPAS.com –
Grand Mall Bekasi yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat, resmi tutup sementara sejak 1 Januari 2025.
Pusat perbelanjaan yang sempat menjadi ikon kawasan Bekasi ini kini tampak sepi, dengan seluruh pintu utama tertutup rapat dan tak ada aktivitas pertokoan di dalamnya.
Menurut manajemen, lesunya bisnis ritel pascapandemi Covid-19 menjadi faktor utama di balik keputusan penutupan tersebut.
“Kalau efek pandemi pasti ada, sampai saat ini pun kota juga merasakan efek pandemi, apalagi ritel, ya kan pasti ada,” ujar Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, saat dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).
Sufala menjelaskan, meskipun roda ekonomi sudah kembali bergerak setelah pandemi, kondisi bisnis ritel belum sepenuhnya pulih.
Hal itu membuat sejumlah pusat perbelanjaan kesulitan mempertahankan operasional secara penuh.
“Kita terus berbenah, tapi kan di balik itu semua ada beberapa kondisinya memang belum baik secara maksimal,” katanya.
Ia menambahkan, manajemen kini tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk bisa bangkit kembali, termasuk kemungkinan melakukan terobosan bisnis baru.
Namun, rencana tersebut masih dibahas di tingkat manajemen dan belum dapat diumumkan ke publik.
“Kita belum tahu untuk itu, saya belum bisa kasih informasinya. Karena balik lagi itu keputusan manajemen,” ujar Sufala.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi menunjukkan, seluruh area dalam mal gelap tanpa penerangan. Tak satupun toko beroperasi, dan sejumlah fasilitas terlihat tak terawat.
Di bagian depan, terlihat papan peringatan bertuliskan “Awas lantai basah” serta mesin penjual minuman otomatis yang sudah tidak berfungsi.
Pintu timur dan barat juga terkunci dengan kondisi serupa, gelap dan tanpa aktivitas.
Ruko-ruko di area luar mal pun banyak yang tutup atau dijual. Beberapa di antaranya memasang papan bertuliskan “dijual” dan “disewakan”.
Salah satu gerai besar yang sudah berhenti beroperasi adalah restoran cepat saji yang selama ini menjadi tenant utama.
Spanduk bertuliskan “Terima kasih sudah mensupport kami selama ini. Bila ingin mengunjungi outlet kami, bisa mengunjungi outlet terdekat” terpampang di depan pintu masuk restoran tersebut.
Kondisi sepi ini juga diakui para penjaga ruko di sekitar Grand Mall.
“Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” kata Icha (20), salah satu penjaga ruko.
Senada dengan itu, Vina (18), penjaga toko lainnya, menyebutkan bahwa aktivitas hanya tersisa di ruko-ruko luar mal, seperti kantor bank, lembaga pembiayaan, dan warung kopi.
“Kalau ramai ya karena orang-orang kantor di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
Kondisi Grand Mall Bekasi mencerminkan tantangan besar sektor ritel konvensional di tengah perubahan perilaku belanja masyarakat.
Kebiasaan berbelanja daring dan munculnya lifestyle mall baru di kawasan Bekasi juga memengaruhi daya saing pusat belanja lama.
Meski begitu, manajemen Grand Mall Bekasi memastikan bahwa 
“Harus kita lakukan hal yang memang mungkin ke depannya akan dilakukan suatu terobosan lagi,” kata Sufala.
(Reporter: Ardhi Ridwansyah | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.