Kenapa Baterai Drone Bisa Jadi “Bom Kecil”?
Editor
KOMPAS.com –
Kebakaran kantor Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), menewaskan 22 orang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kebakaran diduga kuat berasal dari
baterai drone
yang terbakar di lantai satu gedung hingga merambat ke seluruh bangunan.
Seperti diketahui, Terra Drone merupakan perusahaan penyedia jasa penyewaan drone dan penjual aksesori drone.
Lalu, apa yang membuat baterai drone bisa meledak?
Ketua Komite Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Drone FASI, Marsma TNI (Purn) Agung Sasongko Jati, mengatakan salah satu penyebab baterai drone meledak adalah suhu udara saat penyimpanan.
Baterai pesawat nirawak terbuat dari lithium dengan berbagai kapasitas, dan di dalamnya terdapat susunan sel-sel yang menjadi dasar penyimpanan energi.
Baterai lithium sangat rentan terhadap suhu rendah maupun tinggi.
“Baterai tidak boleh disimpan pada suhu yang tinggi. Ruang yang ideal itu suhunya antara 18 celsius sampai 25 celsius. Juga tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari,” ungkap Agung saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/12/2025).
Sharky, panggilan Agung, menambahkan bahwa penyimpanan baterai sebaiknya menggunakan lipo bag atau kotak metal untuk mengurangi risiko ledakan yang lebih besar.
Penyimpanan dalam ruangan atau kotak juga perlu dilengkapi kipas ventilasi agar suhu tetap terjaga serta ada pembuangan asap dalam kondisi darurat.
Selain itu, kondisi sisa daya baterai turut memengaruhi keamanan penyimpanan.
“Baterai tidak boleh disimpan dalam kondisi penuh di atas 4.2 volt, karena bisa mempercepat degradasi dan bisa menggembung. Juga tidak boleh disimpan dalam kondisi kosong di bawah 3.5 volt karena sel bisa rusak,” ujarnya.
Baterai drone yang meledak harus ditangani dengan alat pemadam khusus, bukan alat pemadam api ringan (APAR) umum.
Sharky menyebut penggunaan air justru dapat memperbesar reaksi kebakaran.
“Disiapkan pemadam kebakaran yang bisa memadamkan lithium, f
ire extinguisher
kelas D. Tidak bisa menggunakan APAR seperti pada umumnya. Jadi tidak bisa pakai air karena air akan membuat reaksi lebih besar, atau pakai pasir untuk menimbun baterai yang terbakar juga memotong
supply
oksigen dan memutus panas, atau pasir dan kain basah tebal,” ungkap Sharky.
Menurut Sharky, usia baterai drone tidak dihitung berdasarkan tahun, melainkan berdasarkan frekuensi penggunaan.
“Baterai itu bukan tahunan tapi pemakaian. Normalnya pada 200
circle
(pemakaian),” jelasnya.
Penggunaan baterai cerdas (intelligent battery) dan pengisi daya cerdas (smart charger) dapat menjadi pilihan agar drone beroperasi optimal.
”
Charger
yang digunakan harus berkualitas.
Charger
ini jika sudah penuh akan berhenti mengisi daya. Jika baterai pintar yang digunakan sudah penuh akan berhenti otomatis,” tutur Sharky.
(Penulis: Antonius Aditya Mahendra)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kenapa Baterai Drone Bisa Jadi "Bom Kecil"? Megapolitan 10 Desember 2025
/data/photo/2025/12/10/69397a02e599b.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/09/04/68b959220f80e.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/693923061038b.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69392dd1916a2.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69395c9a80307.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69394c8f85431.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69397a02e599b.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/09/04/68b959220f80e.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/693923061038b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/06/18/6851f4877591b.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69396eec60c00.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69392dd1916a2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)