Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kemunculan Buaya di Kali PIK yang Kerap Bikin Warga Ketakutan Megapolitan 21 Desember 2025

Kemunculan Buaya di Kali PIK yang Kerap Bikin Warga Ketakutan
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –
 Seekor buaya muara terlihat di Kali Cengkareng Drain, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kemunculan satwa liar tersebut menjadi perhatian warga setelah videonya beredar luas di media sosial.
Rekaman yang diunggah akun Instagram @
infopik.id
memperlihatkan seekor buaya berukuran sedang berada di pinggir kali. Buaya tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar 1,5 meter.
Seorang warga yang merekam kejadian itu menyampaikan peringatan kepada masyarakat sekitar.
“Saya lihat ada buaya, itu buayanya lumayan besar remaja kayaknya ini, masuk dia ke air. Hati-hati buay yang mancing di daerah PIK, waktunya ada emak atau bapaknya (buaya),” ucap seorang warga dalam video.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Sabtu (20/12/2025), dua spanduk peringatan terlihat terpasang di pohon yang berada tepat di samping aliran Kali Cengkareng Drain.
Spanduk tersebut menampilkan gambar buaya dengan tulisan “Jaga keselamatan, sungai habitat buaya”.
Di bagian bawah spanduk tercantum sejumlah larangan aktivitas, antara lain berenang, memancing, dan mencuci pakaian di pinggir kali.
Peringatan itu dipasang untuk meminimalkan risiko interaksi antara manusia dan satwa liar.
Saat pemantauan dilakukan, tidak terlihat buaya muncul ke permukaan air.
Petugas keamanan
PIK 1
, Taufik (27), mengatakan Kali Cengkareng Drain yang berada di samping pos jaga memang kerap didatangi
buaya muara
.
Menurutnya, buaya biasanya muncul ke permukaan sekitar pukul 10.00 WIB untuk berjemur.
“Buaya banyak di ujung, buaya muara. Yang gede enggak pernah muncul, adanya di ujung, kalau di sini sering muncul anaknya berukuran 1,5 meter,” ungkap Taufik saat ditemui
Kompas.com
di lokasi, Sabtu (20/12/2025).
Ia menyebutkan, pada akhir November lalu, buaya tersebut sempat muncul selama tiga hari berturut-turut dan berjemur di atas sekat sampah kubus apung HDPE berwarna hijau di ujung kali.
Durasi berjemur buaya bisa mencapai satu jam, bahkan pada periode tersebut diperkirakan bertahan dari pagi hingga sore.
Hal senada disampaikan Petugas Unit Pengelola Sistem Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Rudi (56).
Ia memperkirakan kemunculan buaya di lokasi tersebut merupakan hal yang biasa, terutama saat cuaca panas.
“Sering muncul, tapi enggak setiap hari. Biasanya kalau udara panas mereka berjemur di sekatan sampah berwarna hijau bernama HDPE,” ungkap Rudi, Sabtu.
Rudi menambahkan, sebelum enam bulan terakhir, kemunculan buaya masih terbilang jarang. Buaya tersebut juga disebut cenderung takut saat didekati manusia dan langsung masuk ke dalam air.
“Sudah dari enam bulan lalu, dulu masih kecil sekarang kan lama-lama besar,” ungkap Rudi.
Diperkirakan jumlah buaya di kawasan tersebut lebih dari satu ekor, namun buaya berukuran sekitar 1,5 meter merupakan yang paling sering terlihat oleh warga.
Keberadaan buaya muara di Kali Cengkareng Drain menimbulkan kekhawatiran warga, khususnya mereka yang masih beraktivitas di sekitar kali.
Meski demikian, sejumlah warga tetap terlihat memancing di bantaran kali.
Ridwan (32), salah seorang pemancing, mengaku menggunakan waktu libur kerjanya pada Sabtu dan Minggu untuk memancing di lokasi tersebut.
Ia menyatakan merasa resah dengan kemunculan buaya.
“Resah takutnya ada anak kecil mancing atau enggak sengaja langsung dicaplok, kan harus antisipasi,” ungkap Ridwan, Sabtu.
Untuk mengantisipasi risiko, Ridwan memilih memancing dari atas tanggul dan tidak turun mendekati air.
“Makanya kalau mancing di bawah jangan dah, hari apes enggak ada yang tahu,” tutur Ridwan.
Kekhawatiran serupa juga dirasakan Susino (54), warga yang kerap memancing di kawasan tersebut.
“Ya dibilang resah pasti resah, kita kami juga takut,” tuturnya.
Susino menilai, risiko keselamatan paling besar justru dihadapi petugas Unit Pengelola Sampah (UPS) Badan Air yang setiap hari membersihkan sampah di kali.
Atas keresahan tersebut, warga berharap ada langkah penanganan dari pemerintah agar keberadaan buaya tidak membahayakan keselamatan masyarakat.
“Mendingan untuk pemerintah, buayanya ini benar-benar dicarikan solusi gimana baiknya, karena ini lalu lalang orang banyak banget, takutnya pada enggak tahu mancing di pinggir kali atau bawah, dia (buaya) lagi lapar apesnya enggak tahu dimakan,” ungkap Ridwan.
Sementara itu, Susino berharap buaya yang kerap muncul dapat ditangkap dan dikarantina.
“Maunya lebih bagus ditangkap atau dikarantina di mana gitu, supaya enggak meresahkan warga sini,” jelas Susino.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.