Kalimat Terakhir Keluarga Iringi Kepergian Staf KBRI Peru Zetro di Pemakaman Megapolitan 11 September 2025

Kalimat Terakhir Keluarga Iringi Kepergian Staf KBRI Peru Zetro di Pemakaman
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Prosesi pemakaman staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru, Zetro Leonardo Purba, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Kamis (11/9/2025), dipenuhi suasana haru.
Tangis keluarga pecah saat peti jenazah Zetro perlahan diturunkan ke liang lahat.
Dari tepi pusara, terdengar kalimat lirih yang menjadi ungkapan terakhir istri dan anak-anaknya untuk almarhum.
“Papi, dadah,” ujar salah satu anak perempuannya sambil menaburkan bunga tujuh rupa ke liang lahat sang ayah.
Sementara itu, sang istri, Priskila Serapinta, terlihat terus menggenggam tangan ketiga anaknya.
Mata sembap juga terlihat di wajahnya selama proses pemakaman berlangsung.
Kalimat terakhir penuh haru juga datang dari salah satu anggota keluarga Zetro.
Sambil menggenggam tanah merah dan dilempar ke liang lahat, dia mengucapkan kalimat perpisahan ke jenazah Zetro.
“Zetro, anakku sayang! Sekarang berangkatlah menuju Bapa di surga. Selamat jalan anakku sayang. Semoga Tuhan memberkati,” ujar salah satu anggota keluarga Zetro di lokasi.
Kerabat yang hadir pun tampak menundukkan kepala sembari menitikkan air mata.
Prosesi kemudian ditutup dengan doa bersama, sebelum pusara Zetro ditandai dengan nisan.
Zetro Leonardo Purba diketahui menjadi korban penembakan di kawasan Lince, Lima, pada Senin (1/9/2025) waktu setempat.
Ia ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersepeda.
Kepolisian Peru bersama tim forensik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan KBRI Lima.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menjelaskan, insiden terjadi saat Zetro hendak memasuki gedung apartemennya.
“Beliau ditembak oleh orang yang tidak dikenal,” kata Arrmanatha.
Sementara itu, Wamenlu Anis Matta menduga penembakan tersebut bermotif perampokan.
“Belum ada (informasi soal dugaan tekanan), kecuali bahwa peristiwa beliau baru mengambil uang dari ATM. Jadi ini ada mirip perampokan,” ujar Anis di Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.