Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kaleidoskop 2025: Deretan Kebakaran Maut di Jakarta, Bekasi, Depok, Tangsel Megapolitan 31 Desember 2025

Kaleidoskop 2025: Deretan Kebakaran Maut di Jakarta, Bekasi, Depok, Tangsel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sepanjang 2025, kebakaran sering kali terjadi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang Selatan dan Bekasi.
Sejumlah peristiwa
kebakaran
tersebut tidak hanya menghanguskan ratusan bangunan dan menyebabkan kerugian materiil mencapai miliaran rupiah, tetapi juga memakan korban jiwa.
Berikut rangkuman sejumlah peristiwa kebakaran yang memakan korban jiwa di Jakarta, Depok, Tangerang Selatan dan Bekasi sepanjang 2025.
Tragedi kebakaran yang menelan korban jiwa pertama di
pusat perbelanjaan Glodok Plaza
, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
Api pertama kali muncul di lantai 7, yang merupakan area diskotek dan karaoke, sebelum dengan cepat merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
Penyebab awal diduga korsleting listrik pada videotron di area tersebut, yang kemudian terkonfirmasi oleh penyidikan polisi pada Februari 2025.
Material peredam suara seperti
glasswool
di ruang karaoke dan diskotek menjadi faktor utama yang membuat api menyebar sangat cepat, menghasilkan asap pekat dan panas ekstrem.
Pada insiden itu, RS Polri Kramat Jati menerima 14 laporan orang hilang dari keluarga korban kebakaran.
Di sisi lain, pihak kepolisian menerima 16 kantong jenazah dari tempat kejadian perkara (TKP).
Pada Jumat (24/1/2025), RS Polri mengidentifikasi tiga jenazah korban, yaitu Osima Yukari (29), Aulia Belinda (28), dan Zuhri Fitria Rahadja (42).
Selanjutnya, RS Polri kembali mengidentifikasi tiga jenazah lainnya atas nama Ade Aryati (30), Desty Eka Putri S. (24), dan Keren Shallom Jeremiah (21) pada Jumat (31/1/2025).
Sementara itu, delapan orang dilaporkan hilang belum ditemukan.
“Terdapat delapan individu yang berdasarkan laporan orang hilang yang belum ditemukan,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Rabu (5/3/2025).
Nyoman mengungkapkan, Rumah Sakit Polri menemukan dua profil DNA pria yang tidak sama dengan keempat belas orang yang dinyatakan hilang.
“Berarti kami simpulkan bahwa terdapat korban kebakaran Glodok Plaza yang tidak dilaporkan atau belum dilaporkan sampai saat ini,” ungkapnya.
Akibat kebakaran yang menyebabkan kerusakan parah, potongan jenazah (
body part
) dalam enam kantong tidak lagi memungkinkan untuk diambil sampel DNA-nya.
“Kita ketahui bahwa kondisinya (
body part
) sangat rusak karena jenazah sudah hangus terbakar. Kami juga sudah berusaha keras untuk pemeriksaan DNA, tetapi tidak bisa kami dapatkan,” ujar Nyoman.
Hingga dihentikannya proses identifikasi oleh tim
Disaster Victim Identification
(DVI), terdapat delapan korban yang belum teridentifikasi jika merujuk pada 14 laporan orang hilang dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza.
Kebakaran ruko tempat makan di Beji, Kota Depok pada Rabu (30/7/2025) malam menyebabkan satu orang tewas.
Korban berinisial E (23) meninggal dunia karena menghirup asap kebakaran terlalu lama hingga mengalami gangguan pernapasan.
Insiden kebakaran tersebut diduga akibat adanya kebocoran tabung gas.
Kobaran api yang diperkirakan mulai terlihat sekitar pukul 20.48 WIB.
Peristiwa ini diawali ketika seorang saksi berinisial AA, yang saat itu berada di sekitar meja kasir, mendengar teriakan rekannya yang melihat api menyala dari kompor.
AA diminta segera keluar untuk menyelamatkan diri, namun ia justru berusaha memadamkan api yang saat itu telah membakar tabung elpiji 12 kilogram.
“Saksi itu bilang, ‘Kemudian saya disuruh keluar karena api sudah keburu menyambar dan membakar kabel ke atap dan semua ruangan dapur’,” kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/7/2025).
Dua pegawai berinisial A (19) dan E (23) mengalami sesak napas dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit GPI Kukusan.
Tetapi korban berinisial E dinyatakan meninggal dunia.
Kebakaran rumah di Jalan Masjid Al Husna, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (20/8/2025), menyebabkan korban jiwa.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, kebakaran itu diduga terjadi akibat korsleting listrik.
Seorang remaja berinisial IZ (18), pelajar SMK, tewas dalam kebakaran tersebut.
Jenazahnya ditemukan tertimbun reruntuhan atap setelah api padam.
Saat kejadian, IZ sedang tertidur di lantai dua rumah milik temannya, F (18). Empat remaja lain yang sedang bermain gim berhasil menyelamatkan diri.
Salah seorang dari mereka mengaku sempat mencoba membangunkan IZ, tetapi tidak mendapat respons.
Menurut kesaksian kerabat, Ahmudi (46), IZ sempat berteriak minta tolong saat api membesar.
Namun, kobaran api dan asap tebal dari material kayu menghalangi evakuasi.
IZ bukan penghuni rumah tersebut, tetapi sering menginap karena rumahnya hanya berjarak 100 meter.
“Pas proses setelahnya itu (pendinginan), petugas damkarnya baru melihat jenazahnya, ketimpa reruntuhan atap,” kata Ahmudi kepada Kompas.com pada Kamis (21/8/2025).
Rentang 15 hari kemudian, tepatnya pada Kamis (4/9/2025), terjadi kebakaran sebuah rumah di Citra Garden 8, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat yang menelan dua korban jiwa.
“Ditemukan dua korban (tewas) di lantai 2 rumah. Korban pertama di kamar mandi, atas nama Abun (50), korban kedua di kamar tidur, atas nama Arianto (20),” ujar Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat Syarifudin dilansir dari Antara, Kamis.
Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat Kompol Arnold Julius Simanjuntak mengatakan, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik di lantai satu rumah korban.
Kebakaran terbesar di Jabodetabek sepanjang 2025 terjadi pada Selasa (9/12/2025) sekitar pukul 12.40 WIB, di
gedung kantor PT Terra Drone
Indonesia, Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Peristiwa itu mengakibatkan 22 orang tewas, satu di antaranya merupakan seorang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
Mayoritas korban ditemukan di lantai tengah gedung.
“Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke
rooftop
,” tutur Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di lokasi kejadian, Selasa.
Susatyo menjelaskan bahwa peristiwa itu dipicu oleh adanya baterai drone yang terbakar di lantai satu gedung.
Meski sudah berusaha dipadamkan, api sudah terlebih dahulu menyebar karena lantai tersebut adalah salah satu tempat gudang.
Peristiwa tersebut menjadi sorotan publik yang mempertanyakan kurangnya akses evakuasi dan sistem keselamatan pada gedung yang memiliki aktivitas berisiko tinggi, seperti penyimpanan baterai litium.
Salah satu hasil pendalaman pihak kepolisian, gedung tersebut terbukti melanggar aturan alih fungsi.
Berdasarkan dokumen izin mendirikan bangunan (IMB) dan surat laik fungsi (SLF), gedung tersebut seharusnya digunakan sebagai perkantoran.
Namun, hasil penyelidikan polisi menemukan bahwa lantai satu gedung dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan atau inventori baterai.
“Iya menurut kami adalah saat ini demikian ya (menyalahi aturan alih fungsi). Dibuktikan dengan adanya barang-barang yang memiliki tingkat kerawanan tinggi yang disimpan dan akhirnya terjadi kebakaran seperti ini,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra pada Jumat (12/12/2025).
Peristiwa kebakaran lainnya yang menimbulkan korban jiwa di tahun 2025 terjadi di Penjaringan, Jakarta Utara.
Tercatat terdapat dua peristiwa kebakaran berbeda di Penjaringan yang menimbulkan korban jiwa.
Peristiwa pertama terjadi pada Minggu (20/7/2025) yang menghanguskan enam kios dan menyebabkan satu orang tewas.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Muara Baru Raya, Blok J, RT 16, RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara.
Korban yang bernama Irwan (22) diduga tewas karena terjebak di dalam kios tongseng milik sang ibu yang dalam keadaan terkunci dari luar saat kebakaran.
Dwi (51), salah seorang warga yang juga mengelola kios di sebelah kios milik Irwan, mengaku sempat mendengar teriakan tolong yang berasal dari korban.
Meski begitu, kondisi pintu yang terkunci dan semakin tebalnya asap membuat upaya pertolongan tidak dapat dilakukan.
Ketika api makin membesar, suara teriakan Irwan pun perlahan menghilang.
Setelah api berhasil dipadamkan, tubuh Irwan ditemukan dalam keadaan hangus dan tidak bernyawa.
Peristiwa berikutnya terjadi saat kebakaran melanda empat rumah di Jalan Lindung, Blok R3 RT 01/ RW 12, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (18/12/2025) malam.
Lima orang yang merupakan penghuni rumah yang terbakar ditemukan tewas oleh tim identifikasi polisi pada Jumat (19/12/2025) pagi.
Kelima jenazah korban ditemukan di dalam salah satu kamar yang berada di lantai dua rumah dengan kondisi berdekatan dan seperti saling berpelukan.
“Kelimanya dalam kondisi agak berdekatan dan ada seperti saling berpelukan satu dengan yang lain,” ujar Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya, di lokasi, Jumat.
Berdasarkan penjelasan Agus, petugas dan warga sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah saat kebakaran terjadi.
Mendengar teriakan tersebut, petugas bersama warga sempat berupaya masuk ke dalam rumah dengan mencongkel teralis menggunakan linggis.
Namun, usaha itu terpaksa dihentikan demi keselamatan.
Menurut Agus, besarnya kobaran api dan tebalnya asap membuat kondisi di dalam rumah sangat berbahaya untuk dimasuki.
Peristiwa kebakaran itu diduga berawal dari percikan api yang muncul saat pemilik rumah mengecas mobil listrik.
Percikan api itu kemudian mengenai minyak
thinner
dan cat untuk pembuatan aksesori vas bunga sehingga api membesar.
Proses pemadaman sempat sulit dilakukan karena banyaknya bahan B3, biji plastik, minyak
thinner
, cat, serta akses masuk yang sempit dan bersekat.
Peristiwa terbaru kebakaran yang memakan korban jiwa di tahun 2025 terjadi pada Selasa (30/12/2025) dini hari di Jalan Purnawarman, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Satu orang tewas dalam kebakaran yang melanda toko material dan bengkel itu.
Korban meninggal dunia, Hendry (37), seorang pria
down syndrome
.
Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 00.00 WIB oleh saksi bernama Choi Wandi.
“Saksi mencium bau terbakar dari kamar korban. Setelah dicek, terlihat api muncul dari bagian atas plafon pintu kamar,” kata Bambang saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.
Melihat api mulai membesar, saksi langsung mengevakuasi penghuni rumah keluar dari lokasi.
Ahmad Syarifudin (25), yang menderita luka bakar, menyebut Hendry sempat menyelamatkan diri dengan masuk ke satu-satunya kamar berupa bangunan permanen dan tidak mudah terbakar.
“Kalau yang lain kan semi permanen dari kayu dan
tripleks
,” ujar Arif saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa.
Namun, kondisi tersebut justru membuat Hendry terjebak karena seluruh jalur evakuasi telah tertutup api.
Hal ini diduga membuat korban kehabisan oksigen karena terkepung kobaran api.
Setelah dievakuasi, korban dibawa ke RS Polri untuk dilakukan visum et repertum.
Polisi menyebut cepatnya penyebaran api diduga karena lokasi merupakan tempat usaha material dan bengkel yang menyimpan banyak bahan mudah terbakar.
Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran.
Peristiwa
kebakaran maut
selanjutnya terjadi di sebuah gudang pabrik di Kampung Keramat, Desa Samuderajaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025).
Peristiwa itu menyebabkan satu korban tewas berinisial R yang merupakan pekerja di pabrik tersebut. Korban terdapat delapan lainnya yang mengalami luka bakar.
Kapolsek Tarumajaya AKP I Gede Bagus Ariska mengatakan, kejadian tersebut bermula saat para pekerja sedang melakukan uji coba mesin produksi pemotong besi sekitar pukul 13.00 WIB.
Mesin tersebut kemudian meledak dan mengeluarkan percikan api yang mengenai sembilan pekerja.
“Jadi total korban semua ada sembilan, satu tewas dan delapan lainnya luka bakar semua,” ujar Ariska saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (26/3/2025).
Korban R tewas saat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Tarumajaya.
Selain memakan korban, sebagian konstruksi bangunan pabrik tersebut ikut terbakar akibat dari ledakan yang terjadi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.