Kala Peninggian Jalan di Muara Angke Tak Seindah yang Dibayangkan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Peninggian jalan menjadi harapan sejak lama warga RW 22 Muara Angke, Jakarta Utara.
Pasalnya, jalan di RW 22 seringkali terendam banjir rob, ketika air laut sedang pasang.
Ditambah lagi, kontur jalan di depan sekertariat RW 22 yang cekung membuat banjir rob yang menggenang sulit untuk surut lagi.
Namun, saat ini jalan di Muara Angke sepanjang 300 meter sudah ditinggikan oleh Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Utara.
Peninggian jalan tersebut sebagai salah satu upaya agar wilayah RW 22 tak lagi terendam banjir rob.
Sayangnya, peninggian jalan di Muara Angke itu tak seperti yang dibayangkan warga. Perbaikan jalan justru menuai protes dari warga.
Sebab, lebar jalan yang ditinggikan hanya sekitar delapan meter, sehingga tidak sampai ke area gang perumahan warga dan pabrik ikan di wilayah RW 22.
Sedangkan ketinggian jalan yang ditinggikan bervariatif.
“Di jalan cekungan di depan sekertariat RW 22 adalah 60 Cm ketinggiannya, kalau di sana (arah Pelabuhan Kali Adem) standartnya adalah 30 Cm,” ujar Ketua RW 22 Bani (45) saat diwawancarai Kompas.com di kokasi, Kamis (16/10/2025).
Peninggian jalan yang tidak merata dan hanya terjadi di jalan utama RW 22 menuai protes warga, terutama para pengusaha ikan.
Bani mengatakan, kekeliruan pertama, peninggian jalan tersebut mengabaikan saluran-saluran air.
Padahal sebelum proyek itu dibangun, Bani meminta saluran air atau drainase vital yang berada di jalan menuju pabrik ikan juga ikut ditinggikan.
Pemegang proyek sempat berjanji akan meninggikan jalan menuju pabrik ikan setelah pengerjaan di jalan utama selesai.
Namun, sampai saat ini, peninggian jalan menuju pabrik ikan tak kunjung ditinggikan.
“Ketika melakukan peninggian jalan, tetapi dia tidak memperhatikan saluran-saluran yang ada di warga ini, airnya akan lari ke mana,” kata Bani.
Alhasil, ketika banjir rob tiba, air dari 11 RT di RW 22 mengalir semua ke saluran air vital itu karena tanahnya lebih rendah.
Hal itu lah yang membuat banjir rob di jalan menuju pabrik ikan tetap terjadi dan semakin parah.
Selain air, sampah-sampah dari 11 RT itu juga ikut terseret dan menumpuk di jalan menuju pabrik ikan.
Kondisi jalan yang beda ketinggian dan sering direndam banjir, membuat akses menuju pabrik ikan sulit dilalui dengan kendaraan besar.
Padahal, jalan itu tempat berlalu lalangnya kontainer dan mobil boks untuk mengangkut ikan dari pabrik.
Selain itu, jalan tersebut juga kerap digunakan pengusaha untuk bongkar muat ikan.
Namun kini, pengusaha tak berani memaksakan mobil pengakut ikannya melintasi jalan beda tinggi itu karena takut muatan ikannya terjatuh.
“Seperti ketika kontainer masuk, itu enggak bisa manuver yang kami takutkan terguling. Kedua, sangat menganggu apabila tidak dikerjakan jalan tersebut aktivitas terganggu baik itu mobil box, kontainer, dan sebagainya,” ucap salah satu pengusaha ikan bernama Rusdi (47).
Rusdi mengatakan, proyek peninggian jalan di Muara Angke membuat dirinya dan pengusaha ikan lain di RW 22 mengalami kerugian puluhan juta dalam satu bulan belakangan.
“Kemunginan bongkar muat kontainer satu hari selesai, tapi karena ada kejadian ini jadi harus dua hari, kemungkinan kerugian kita sekitar 3,5 persen,” ujar Rusdi.
Seharusnya dalam satu kali bongkar muat satu kontainer saja, keuntungannya bisa mencapai Rp 10 juta.
“Dalam satu hari bisa satu sampai dua kontainer. Kerugian ini sudah terjadi sekitar satu bulan, jadi kerugian sudah puluhan juta,” kata Rusdi.
Kini, Rusdi berharap, agar jalan menuju pabrik ikan tersebut juga ditinggikan agar bisa kembali dilalui kontainer dan mobil boks.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kala Peninggian Jalan di Muara Angke Tak Seindah yang Dibayangkan Megapolitan 17 Oktober 2025
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5113256/original/044427700_1738217921-20250130-Banjir_RW_13-GANG_2.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/03/692fcdec1a97e.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/06/690c8c8f0f45d.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/28/692944c64a97d.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428645/original/058850800_1764557016-Kebakaran_di_RS_Pengayoman.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933d218396ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b0d037df8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/08/28/64ec7c8b95ce2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/693230daa69eb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b85c67abd.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)