Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Jasa "Teman Jalan Jakarta" Menemani Jejak dan Cerita Solo Traveler Megapolitan 10 Oktober 2025

Jasa “Teman Jalan Jakarta” Menemani Jejak dan Cerita Solo Traveler
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, lahirlah sebuah layanan yang tak hanya menemani langkah kaki, tetapi juga hati para pengembara.
Layanan jasa “Teman Jalan Jakarta” karya Ilma Nurhanifa kini semakin diminati wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Empat bulan berjalan, jasa ini telah mendampingi lebih dari 70 klien, termasuk dari negeri jiran Malaysia.
“Cerita menariknya jasa teman jalan ini kontennya sampai ke Malaysia. Jadi saya sudah mendapatkan empat klien dari sana,” ucap Ilma, pemilik layanan, dengan nada bangga.
Konsep “Teman Jalan Jakarta” mengusung pendekatan travel bestie, di mana setiap perjalanan bukan sekadar menapaki jalanan, tapi juga menjadi ruang berbagi cerita personal.
Layanan ini cocok bagi para solo traveler dan kaum introvert yang ingin pengalaman privat, santai, dan terkurasi dengan cermat.
“Teman jalan ini konsepnya memang seperti travel sama bestie, dalam perjalanan bisa sambil cerita personal. Mayoritas klien lokal saya berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Bali, Lombok, Medan, Makassar, Jayapura, dan Pekanbaru,” imbuh Ilma.
Meski melayani klien dari berbagai penjuru, tarif layanan tetap bersahabat, mulai Rp 100.000 untuk dua jam hingga Rp 300.000 untuk delapan jam pendampingan.
Fleksibilitas menjadi kunci, klien bisa menentukan perjalanan mulai pagi, siang, hingga sore, bahkan beberapa trip berlangsung hingga pukul 22.00.
Untuk menjaga kualitas pengalaman, Ilma dan tim hanya melayani maksimal dua klien per hari, dengan pemesanan melalui DM Instagram @ourday.escape minimal H-7 sebelum perjalanan.
Sistem pembayaran pun sederhana, dengan uang muka 50 persen dan pelunasan saat pertemuan. Penjadwalan pendamping disesuaikan ketersediaan tim, sehingga setiap perjalanan tetap menyenangkan dan tak terburu-buru.
Empat bulan terakhir, Ilma mencatat pendapatan bersih di atas belasan juta rupiah, sementara anggota tim dibayar berdasarkan jumlah klien yang didampingi setiap hari.
Meski tak luput dari komentar negatif di media sosial, Ilma tetap menatap ke depan, fokus menghadirkan pengalaman terbaik bagi setiap kliennya.
“Lebih banyak sukanya, bisa ketemu orang baru, dapat insight dan pengalaman baru. Dukanya mungkin komentar negatif di sosial media, tapi yang penting klien merasa terbantu. Harapan saya ke depan, layanan ini semakin dikenal luas,” tuturnya lirih, penuh harap.
(Reporter: Lidia Pratama Febrian | Editor: Larissa Huda)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.