Infografis Kronologi Dugaan Penganiayaan Senior Tewaskan Prada Lucky – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Prajurit TNI dari Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere Nagekeo, Prada Lucky Chepril Saputra Namo meninggal dunia setelah dirawat secara intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 6 Agustus 2025.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) diduga mengalami penganiayaan dari seniornya. Hal itu sesuai pengakuan Prada Lucky kepada dokter yang merawatnya sebelum meninggal dunia.

Proses pemeriksaan pun dilakukan. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengatakan menetapkan 20 orang jadi tersangka dalam dugaan kasus penganiayaan yang mengakibatkan Prada Lucky tewas.

“Sudah 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan,” kata Piek kepada wartawan di Kupang, Senin 11 Agustus 2025.

Kelima tersangka terancam lima pasal. Lima pasal itu adalah Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 354 KUHP, hingga Pasal 131 dan 132 KUHPM (pidana militer).

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto pun menegaskan, sampai saat ini TNI masih melakukan penyelidikan. Dia memastikan akan mengusut tuntas kasus penganiayaan berujung kematian Prada Lucky.

Diketahui, Prada Lucky baru saja dilantik sebagai prajurit TNI dan baru berdinas selama dua bulan di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere Nagekeo, NTT.

Kematiannya yang mendadak menimbulkan banyak pertanyaan. Keluarga menemukan adanya luka lebam dan sayatan di tubuh Prada Lucky, yang mengindikasikan adanya penyiksaan.

Lantas, seperti apa kronologi kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga tewas usai penganiayaan seniornya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: