Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Infografis 8 Wilayah Pantura Jawa dalam Ancaman Penurunan Tanah Serius

Liputan6.com, Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, setidaknya ada 8 wilayah di Pantai Utara atau Pantura Pulau Jawa mengalami penurunan tanah paling serius.

Pelaksana Tugas atau Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan, beberapa wilayah yang mengalami penurunan tanah cukup serius di antaranya Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta dan Bandung Provinsi Jawa Barat (Jabar).

“Karakteristik utama (wilayah penurunan tanah) endapan aluvial sangat lunak (lempung–lanau muda, Holosen). Eksploitasi air tanah berlebih. Beban bangunan berat dan urbanisasi yang masif,” terang Lana dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu 17 Desember 2025.

Lana menyebut, penurunan tanah disebabkan sedimen muda dan tanah lunak yang kemudian diperparah oleh eksploitasi air tanah, beban bangunan, dan urbanisasi.

Menurut Lana, kombinasi penurunan tanah dan kenaikan muka laut akibat pemanasan global meningkatkan risiko banjir dan rob permanen. Dampak lainnya meliputi kerusakan infrastruktur, penurunan kualitas lingkungan, serta kerugian ekonomi akibat biaya perbaikan dan hilangnya wilayah daratan.

Sementara itu, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi Agus Cahyono Adi menambahkan, Kota Bandung dan kawasan Bandung Raya, Jawa Barat mengalami laju penurunan tanah signifikan akibat kombinasi faktor geologi dan aktivitas manusia.

“Pertama, faktornya adalah masifnya industri, tanah lunak dan sedimen muda, urbanisasi, beban bangunan, serta eksplorasi air tanah yang berlebihan,” kata Agus di Bandung, Minggu 21 Desember 2025.

Badan Geologi mencatat adanya pelandaian laju penurunan tanah di Jakarta berdasarkan pemantauan GPS periode 2015–2023 yang menunjukkan amblasan antara 0,05 hingga 5,17 sentimeter per tahun.

Penurunan tanah di Jakarta bahkan disebut relatif tidak terlihat sejak 2020. Pada periode 1997–2005, penurunan tanah di Jakarta tercatat mencapai 1–10 hingga 15–20 sentimeter per tahun.

Sementara, laporan World Economic Forum (WEF) pada November lalu menyebut beberapa wilayah Jakarta mengalami penurunan hingga 28 sentimeter dan tergolong tenggelam 10–20 kali lebih cepat dibanding kenaikan muka laut.

Lantas, wilayah mana saja yang mengalami ancaman penurunan tanah serius di wilayah Pantura Jawa? Apa saja faktor penyebabnya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: