Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hubungan Terlarang Berujung Tragis, Mahasiswi ULM Tewas di Tangan Bripda Polisi

Abadikini.com, BANJARMASIN – Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap motif pembunuhan mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berinisial ZD (20) yang dilakukan anggota Polres Banjarbaru, Bripda Muhammad Seili (20). Polisi menyebut kasus ini dipicu persoalan asmara cinta segitiga.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, tersangka diketahui telah menjalani sidang pernikahan dan dijadwalkan menikah pada 26 Januari 2026. Sementara korban merupakan teman dari calon istri tersangka.

“Tersangka sudah sidang pernikahan dengan calon istrinya. Korban ini adalah teman calon istrinya,” kata Adam dalam konferensi pers di Polresta Banjarmasin dilansir dari Antara Jumat (26/12/2025).

Motif tersebut terungkap setelah penyidik melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka yang ditangkap pada Rabu (24/12) malam. Sementara peristiwa pembunuhan terjadi pada dini hari di hari yang sama.

“Hasil pemeriksaan sementara, pembunuhan ini dilatarbelakangi motif asmara atau cinta segitiga,” ujarnya.

Adam menjelaskan, peristiwa bermula pada Senin (23/12/2025) sekitar pukul 20.00 Wita. Tersangka dan korban janjian bertemu di kawasan perempatan Mali-mali, Kabupaten Banjar. Korban datang menggunakan sepeda motor, sementara tersangka mengendarai mobil Rush merah.

Korban kemudian memarkir sepeda motornya di sebuah minimarket dan masuk ke mobil tersangka. Sekitar pukul 21.00 Wita, tersangka membawa korban ke arah Bukit Batu, Kabupaten Banjar.

Namun, karena calon istri tersangka terus menelepon, keduanya sempat singgah di sebuah rumah sekitar pukul 23.00 Wita.
Sekitar pukul 00.00 Wita, tersangka kembali membawa korban menuju arah Banjarmasin. Di tengah perjalanan, mereka berhenti di lokasi kejadian perkara (TKP) di kawasan Pal 15, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.

Di lokasi tersebut, tersangka dan korban melakukan hubungan badan. Setelah itu, keduanya terlibat cekcok mulut. Korban mengancam akan melaporkan peristiwa tersebut kepada calon istri tersangka.

“Karena khawatir dilaporkan ke calon istrinya, tersangka panik dan langsung mencekik leher korban dengan tangan,” ungkap Adam.

Korban kemudian lemas dan meninggal dunia akibat kehabisan napas. Sekitar pukul 02.00 Wita, tersangka berusaha menghilangkan jejak dengan membawa jasad korban ke bawah Jembatan STIHSA, Banjarmasin, untuk dibuang ke sungai.

Namun, setibanya di lokasi, tersangka melihat gorong-gorong terbuka di depan mobilnya. Jasad korban akhirnya dibuang ke dalam gorong-gorong tersebut. Setelah itu, tersangka pulang ke rumah dan membuang sejumlah barang bukti.

“Tersangka juga sempat mengambil perhiasan, tas, dan telepon seluler milik korban,” kata Adam.

Jasad korban ditemukan pada Selasa (24/12/2025) sekitar pukul 07.30 Wita oleh petugas kebersihan. Selanjutnya, korban dievakuasi ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk keperluan autopsi.

“Dari pemeriksaan sementara, tersangka melakukan perbuatan ini karena emosi dan panik,” pungkas Adam.