Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Halte Depan BTC Bekasi Kotor dan Berlubang, Dishub: Itu Aset Kemenhub Megapolitan 26 September 2025

Halte Depan BTC Bekasi Kotor dan Berlubang, Dishub: Itu Aset Kemenhub
Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com –
 Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi menanggapi keluhan warga mengenai kondisi halte di depan Bekasi Trade Center (BTC), Jalan HM Joyomartono, Bekasi Timur, yang tidak terawat.
Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, menegaskan halte tersebut bukan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, melainkan aset milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
“Itu bukan punya kita, itu punya Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Darat,” kata Zeno saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/2025).
Zeno menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali melayangkan surat ke Kemenhub terkait perbaikan halte tersebut, termasuk pada Agustus 2025. Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut.
“Kita sudah bersurat beberapa kali terakhir Agustus 2025 namun belum juga ditindaklanjuti,” ujarnya.
Meski demikian, Dishub Bekasi tetap berinisiatif melakukan perawatan ringan seperti pembersihan dan kerja bakti.
“Kami justru dengan inisiatif sendiri sudah melakukan pembersihan, kerja bakti beberapa kali seperti pengecatan ulang, pengamplasan bagian dinding halte yang kena vandalisme, pemasangan lampu,” jelas Zeno.
Namun, ia menekankan bahwa pemeliharaan utama tetap harus dilakukan Kemenhub sebagai pemilik aset agar halte bisa digunakan dengan nyaman oleh masyarakat.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.31 WIB, kondisi halte cukup memprihatinkan.
Lantai terlihat berlubang, dinding penuh coretan vandalisme, dan jendela dipenuhi debu.
Sejumlah pelat besi lantai juga hilang, sementara sampah berserakan di dalam halte.
Sampah yang ditemukan berupa bungkus dan puntung rokok, bungkus makanan ringan, hingga gelas plastik minuman kemasan.
Teguh (32), salah seorang warga, mengaku enggan menggunakan halte tersebut.
“Enggak pernah saya, kayaknya enggak kepake itu halte, soalnya kotor dan ada lubang juga,” ujar Teguh.
Hal senada disampaikan Helena (18). Ia memilih menunggu di luar halte karena merasa tidak nyaman berada di dalamnya.
“Aku nunggu di luar kayak gini, soalnya di dalam juga kotor banyak sampah kan. Enggak nyaman, perlu diperbaiki,” ucap Helena.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.