Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Haedar Nashir Ingatkan Mudik Lebaran Jangan Jadi Ajang Pamer di Kampung Halaman News 26 Maret 2025

Haedar Nashir Ingatkan Mudik Lebaran Jangan Jadi Ajang Pamer di Kampung Halaman
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah

Haedar Nashir
mengimbau masyarakat agar tidak menjadikan momen
mudik Lebaran
2025, sebagai ajang pamer kekayaan atau kesuksesan di kampung halaman.
Haedar mengatakan, semangat
Lebaran
akan kehilangan makna jika dimanfaatkan sekadar untuk unjuk diri.
“Menjadi parsial atau bahkan tidak penting kalau mudik menjadi pamer kendaraan, kemudian pamer kesuksesan di rantau,” ujar Haedar dalam acara Silaturahim Ramadhan di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (25/3/2025), dikutip dari
Antaranews
.
Menurut Haedar, tradisi pulang kampung seharusnya menjadi sarana mempererat tali silaturahmi.
“Syawalan, Idul Fitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Haedar juga menekankan bahwa menjalani hidup secara sederhana adalah hal yang penting.
Pasalnya, gaya hidup berlebih justru memicu kesenjangan sosial dan bisa mendorong perilaku menyimpang di tengah masyarakat.
“Sukses itu harus, tetapi kalau menjadi pamer nanti akan tumbuh kesenjangan dengan masyarakat yang pada umumnya hidup sederhana dan biasa. Bisakah kita sekarang untuk hidup secukupnya?” ujarnya.
Haedar menilai gaya hidup berlebihan tak hanya berpeluang terjadi di kalangan individu, tetapi juga bisa merambah ke elite politik, ekonomi hingga keagamaan.
Pola tersebut, menurut dia, menjadi berpotensi menjadi akar munculnya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Sebab, hidup tidak secukupnya akan menimbulkan semangat untuk berlomba-lomba mencari sebanyak-banyaknya kekayaan dan kekuasaan.
“Kekayaan tak pernah kenyang-kenyang ketika harta dan rizki Tuhan dilimpahkan kepadanya. Kepuasan juga sama, sudah dikasih masa jabatan seharusnya setiap orang dengan senang hati turun dari tahta itu dengan senyuman,” katanya.
Dia pun berpandangan bahwa orang yang hidup hanya mengejar kekuasaan, popularitas, dan kekayaan berlebih justru akan berujung pada kesepian.
“Jadi jalani hidup dengan secukupnya, dengan sewajarnya,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Haedar juga mengingatkan pentingnya menanamkan kegembiraan beragama dalam kehidupan sosial dan bernegara.
Dia pun mendorong seluruh elemen bangsa untuk menjalani ajaran agama dengan seimbang, mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan, serta mempersiapkan generasi emas untuk masa depan Indonesia
“Hal itu tentu penting dalam membangun ekosistem bangsa. Dalam kehidupan bernegara, kita bisa teladani tokoh-tokoh bangsa yang lahir pada perjuangan kemerdekaan,” kata Haedar Nashir.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.