Guyon Pramono ke JK: Pernah Hampir Dampingi Megawati Jadi Wakil Presiden
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur DKI Jakarta
Pramono Anung
menyelipkan guyonan kepada Wakil Presiden ke-10 dan ke-12,
Jusuf Kalla
(JK), saat memberikan sambutan pada malam
Anugerah Dewan Pers 2025
di ruang Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Guyonan itu menyinggung sejarah politik JK yang hampir menjadi calon wakil presiden pendamping
Megawati Soekarnoputri
.
“Saya tahu banget salah satu tokoh yang sebenarnya sejarahnya hampir saja jadi calonnya Bu Mega pada waktu itu, tapi garis tangan mengatakan lain,” ucap Pramono, Rabu.
Pramono menjelaskan, hubungan dekatnya dengan JK terjalin sejak lama, baik saat mereka sependapat maupun memiliki perbedaan pandangan politik.
Kedekatan itu bermula saat Megawati menjabat Presiden RI, dan JK menjabat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dalam Kabinet Gotong Royong, sementara Pramono menjadi sekretaris pribadi Megawati di DPP Partai PDI-Perjuangan.
“Secara khusus saya mengenal dekat sekali dengan Pak JK ketika beliau menjadi Menko-nya Ibu Mega dan saya membantu sebagai sekretaris pribadinya Bu Mega pada waktu itu,” kata Pramono.
Pramono mengenang momen menjelang Pilpres 2004, ketika Megawati nyaris memilih JK sebagai calon wakil presiden. Namun, JK akhirnya maju sebagai cawapres mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan berhadapan dengan Megawati, yang maju sebagai capres petahana.
“Beliau menjadi wakilnya Pak SBY dan jadi. Tetapi sama sekali tidak pernah mengurangi rasa hormat Ibu Mega kepada Pak JK. Itulah kelebihan Pak JK,” ungkap Pramono.
Menanggapi guyonan Pramono, JK menceritakan versi sejarah yang sebenarnya. Ia mengaku pernah dijadwalkan bertemu Megawati untuk membahas tawaran menjadi cawapres.
“Saya mendapat kabar bahwa Ibu Mega minta saya jadi wakil ini ya. Suatu hari diundang makan, diajak makan sendiri dengan Ibu Mega, jam 12.00. Kami makan berdua,” ucap JK.
Namun, pertemuan itu tidak berjalan sesuai rencana. Pinangan menjadi cawapres tidak dilontarkan Megawati, meskipun JK bersedia maju.
“Saya menunggu kata-kata itu, karena jawabannya sudah siap. Yaitu: bersedia. Tapi karena tidak ada pertanyaan selama satu jam, terpaksa kata bersedia saya tahan,” lanjut JK.
Tak lama kemudian, SBY menelepon dan memintanya menjadi cawapres. JK memberikan syarat bahwa jika mendampingi SBY, urusan ekonomi harus menjadi tanggung jawabnya, dan SBY menyanggupi.
“Karena 45 menit kemudian, sidang kabinet. Tidak jadilah. Malang, itu jatah. Tiba-tiba Pak SBY menelepon saya. Minta bersedia, kirim dari tim, ketemu saya. Ya, karena namanya Menko mau naik pangkat, ya saya terima juga. Saya terima,” kata JK.
Dengan begitu, persetujuannya untuk menjadi wakil presiden mendampingi SBY sudah dicatat secara tertulis sehingga sulit dibatalkan.
“Pak SBY setuju dan saya minta tertulis. Pakai tertulis, jadi saya susah batalkan, saya bilang ‘minta maaf Ibu’. Jadi itu ceritanya,” tutur JK.
Pilpres 2004 pun dimenangkan pasangan SBY-JK, mengalahkan Megawati Soekarnoputri dalam putaran kedua pemilihan presiden.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Guyon Pramono ke JK: Pernah Hampir Dampingi Megawati Jadi Wakil Presiden Megapolitan 11 Desember 2025

/data/photo/2025/12/11/693a2ebba1250.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440201/original/030643900_1765425520-Mobil_MBG_Menabrak.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69392d2d67f9d.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693a827ff2aa4.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2017/07/30/1603774678.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693ad970c1d04.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693adfd75b3c5.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693ac9ac3d71c.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/12/15/657bfc374e50c.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)