Cerita Petugas PPSU Raup Penghasilan Tambahan hingga Jutaan Rupiah dari Melukis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Di balik kesibukannya sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Setiabudi, Jakarta Selatan, Aziz Subekti (51) masih setia menyalurkan bakat seninya.
Laki-laki berseragam oranye ini kerap menerima pesanan lukisan di luar jam kerja, mulai dari potret wajah, dekorasi ruangan, hingga mural untuk berbagai acara.
Tarif yang dipatok Aziz pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan karya.
“Banyak (orderan) dari luar daerah Setiabudi banyak. Cuma saya nggak bisa waktunya. Kalau memang foto-foto saya kerjain di luar jam kerja,” ujar Aziz saat ditemui di kawasan Setiabudi, Selasa (22/9/2025).
Salah satu proyek terbesar yang pernah ia kerjakan adalah dekorasi dinding lapangan futsal di Bekasi.
Aziz menggambarkan panorama salju khas sepak bola Eropa di dinding berukuran puluhan meter.
“Itu full gambar. Saya kerjain sehari semalam, berdua. Soalnya posisinya gede banget, hampir 20 kali 40 meter,” tuturnya.
Selain mural, Aziz juga sering mendapat pesanan lukisan potret atau dekorasi interior rumah.
Ia mencontohkan pernah membuat lukisan bergambarkan nuansa ruang pengadilan Italia atas pesanan seorang pelanggan asal Depok.
Kemampuan melukis Aziz telah diasah sejak kecil. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia terbiasa membuat lukisan sederhana untuk menambah uang jajan.
“Mulai kecil sih, saya dari SD itu udah nyari uang sendiri. Melukis-melukis foto hitam putih gitu,” kata dia.
Perjalanan seninya kemudian berlanjut ke jenjang pendidikan formal.
Aziz sempat menempuh pendidikan di Sekolah Seni Rupa Surabaya, mendirikan galeri bersama teman-temannya, hingga mendapat bimbingan langsung dari pelukis realis S. Toyo.
“Nah, waktu itu kan saya seni rupa tuh sekolah di situ. Terus acara PKL-nya, jatuhnya (penempatan) ada yang di Amang Rahman, pelukis-pelukis Surabaya itu. Amang Rahman, Sudibyo,” jelas Aziz.
“Nah, saya kebagian di S. Toyo karena sama-sama aliran realis,” sambungnya.
Pengalaman itu membuat Aziz percaya diri untuk tetap menerima pesanan lukisan meski waktunya terbagi dengan pekerjaan sebagai PPSU.
Ia pun masih menyimpan keinginan untuk kembali berpartisipasi dalam ajang seni rupa.
“Kalau ada lomba memang mau ikut. Pernah waktu itu ada di Polda, tapi nggak keburu daftarnya. Telat lihat pengumuman,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Cerita Petugas PPSU Raup Penghasilan Tambahan hingga Jutaan Rupiah dari Melukis Megapolitan 23 September 2025
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406844/original/081824200_1762612763-IMG_7465.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2403427/original/098861000_1541671591-sensitif_673x373.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)


/data/photo/2025/09/23/68d248413adf1.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933d218396ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b0d037df8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/08/28/64ec7c8b95ce2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/693230daa69eb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b85c67abd.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)