Cerita Penghuni Rumah Flat Menteng, Tinggal di Pusat Jakarta Bukan Lagi Mimpi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Famega Syavira Putri (30), salah satu penghuni Rumah
Flat
Menteng,
Jakarta
Pusat, tak menyangka bisa tinggal di jantung kota Jakarta.
Sebagai karyawan swasta, Famega sebelumnya tak sanggup membeli rumah di Ibu Kota karena harga properti yang sangat tinggi.
“Jujur, saya paling takut Covid-19 waktu itu. Tapi juga enggak sanggup beli rumah di Jakarta. Harganya terlalu tinggi, saya pikir hidup saya akan habis di jalan kalau harus tinggal jauh dari kantor,” ujar Famega kepada
Kompas.com,
Kamis (10/7/2025).
Ia bercerita, keikutsertaannya dalam pembangunan
Rumah Flat
Menteng berawal dari ajakan sejumlah teman, termasuk Marco Kusumawijaya, arsitek dan aktivis kota yang mencetuskan ide tersebut.
“Awalnya Pak Marco datang ke rumah, lalu mengajak beberapa orang termasuk saya. Kami jalan bareng, ngobrol-ngobrol, akhirnya setuju buat bentuk koperasi dan bangun rumah ini,” ujarnya.
Menurut Famega,
Rumah Flat Menteng
bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga komunitas dengan sistem koperasi yang menjaga nilai hunian tetap terjangkau. Harga unit yang dia tempati sekitar Rp 400 juta untuk luas 42,5 meter persegi.
“Kalau dibanding apartemen atau rumah lain di Jakarta, jelas ini jauh lebih murah. Tapi nilai lebihnya itu bukan cuma harga, tapi juga lokasi, komunitas, dan nilai sosialnya,” kata Famega.
Ia menyebut, sejak tinggal di
flat
, hidupnya jadi lebih efisien. Dekat dengan kantor, akses ke stasiun kereta atau halte Transjakarta hanya 15 menit jalan kaki.
Selain itu, Famega menyukai nilai-nilai yang dibangun bersama penghuni lain. Misalnya, tidak ada yang menggunakan pemanas air berbahan bakar listrik besar atau pembakaran lain. Bahkan, untuk parkir kendaraan pribadi pun diatur sejak awal.
“Kalau mau punya mobil, parkirnya harus cari sendiri di luar. Kami udah sepakat dari awal. Semua aturan ini kami bahas dan setujui bareng-bareng,” tutur Famega.
“Kita selalu rapat tiap bulan, membahas kendala atau seperti kebersihan dan perawatan hunian,” jelasnya.
Meski begitu, Famega tak menampik adanya tantangan tinggal di flat. Salah satunya, adaptasi kehidupan bersama dalam satu gedung dengan banyak keluarga.
Namun, semua bisa diatasi lewat komunikasi dan kesepakatan.
“Awalnya enggak gampang, tapi selama saling menghormati, semua bisa jalan. Misalnya soal menjemur pakaian, waktu tamu berkunjung, atau jam istirahat malam. Semuanya ada kesepakatannya,” imbuhnya.
Famega berharap model rumah koperasi seperti ini bisa diperluas ke wilayah lain agar semakin banyak orang bisa merasakan hunian layak di tengah kota.
“Pesan saya untuk generasi muda: jangan takut beli rumah, apalagi kalau jauh-jauh banget. Model flat ini bisa jadi solusi, asal kita terbuka dengan konsep berbagi dan kolaborasi,” tutupnya.
Famega juga mengatakan,
rumah flat
juga akan dibangun di dua lokasi lainnya, Pancoran di Jakarta Selatan dan Matraman di Jakarta Timur.
“Dua rumah flat lainnya akan segera dibangun di wilayah Pancoran dan Matraman, namun masih dalam pencarian penghuni dan pembahasan dengan anggota koperasi,” kata Famega.
Dia menyebut akan ada dua bangunan terpisah di flat Pancoran dan Matraman.
“Kalau di
rumah flat Menteng
hanya satu bangunan, nanti di Pancoran dan Matraman kalau sesuai desain ada dua bangunan di masing-masing lokasi,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bangunan berwarna hijau pucat berdiri tegak di tengah permukiman padat Jalan Rembang 11, Menteng, Jakarta Pusat.
Meskipun hanya terdiri dari empat lantai, bangunan ini menarik perhatian karena desainnya yang sederhana namun elegan. Rumah itu memiliki jendela besar dan balkon mungil di setiap unit.
Pantauan
Kompas.com
, Kamis (10/7/2025), bagian depan bangunan dihiasi taman kecil yang berisi tanaman perdu serta kerikil putih dan hitam yang ditata rapi.
Di sana, terdapat akses menuju bagian dalam melewati pintu pagar geser berwarna hijau muda, senada dengan pagar pembatas lainnya.
Berlokasi strategis, rumah ini hanya berjarak sekitar 15 menit jalan kaki dari Stasiun Cikini dan dekat dengan halte Transjakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Cerita Penghuni Rumah Flat Menteng, Tinggal di Pusat Jakarta Bukan Lagi Mimpi Megapolitan 11 Juli 2025
/data/photo/2025/07/10/686fcbdaddb0e.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2024/06/25/667a8d7e6d25a.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69342da64f7be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69341f9033588.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)