Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cerita Pedagang yang Lolos dari Malam Mencekam di Kalibata, Luka Tersangkut Dinding Berkawat Megapolitan 12 Desember 2025

Cerita Pedagang yang Lolos dari Malam Mencekam di Kalibata, Luka Tersangkut Dinding Berkawat
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang pedagang bernama Andi (66) mengalami luka saat berusaha menyelamatkan diri dari
kebakaran

kios kuliner
di Jalan Raya Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Kebakaran itu terjadi setelah aksi massa yang dipicu tewasnya dua pria yang diduga sebagai mata elang (
debt collector
).
Saat kejadian, Andi diliputi rasa panik. Ia harus memilih bertahan di dalam kios dan menunggu massa pergi, atau mencari jalan keluar sebelum api membesar.
“Karena ketakutan, karena ini (kios) sudah dibakar, kami cari jalan supaya gimana caranya kami berempat ini jangan sampai kepanggang,” kata Andi kepada wartawan saat ditemui di depan kiosnya, Jumat (12/12/2025).
Menurut Andi, kelompok massa sempat menginstruksikan dirinya dan tiga karyawannya untuk tetap berada di dalam kios. Mereka menuruti perintah itu karena takut menjadi sasaran penyerangan. Namun tak lama kemudian, api merambat masuk melalui bagian belakang kios.
“Saya pikir mereka ada yang masih baik,
debt collector
-nya. Nah begitu kami tutup malah kami yang dibakar kan. Nah, kalau kami diam saja di sini ya mungkin kami jadi sate di dalam,” jelas Andi.
Andi dan para karyawannya kemudian membuat celah pada dinding untuk keluar menuju area kantor BPSDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang berada di belakang kios.
Saat mencoba memanjat, Andi tidak memperhatikan kawat-kawat yang terpasang di dinding. Akibatnya, kulit tangan dan kaki kirinya tersangkut kawat tersebut hingga terluka.
Ia kemudian dibantu turun oleh salah satu relawan. Sementara itu, karyawannya memilih melompat langsung untuk menghindari kawat.
“Tapi yang lain melihat saya nyangkut, mereka pada lompat jadi aman dari kawat berduri,” kata dia.
Relawan yang membantu Andi merupakan petugas yang baru kembali dari tugas kemanusiaan menangani korban banjir bandang di Sumatera.
Namun, relawan itu tidak memiliki peralatan medis lengkap sehingga tidak semua luka garis-garis panjang di lengan dan kaki Andi dapat ditangani.
Andi dan para karyawan kemudian berlari menjauh hingga ke kawasan Jalan Pramuka. Ia mengatakan, kepulan asap dari kiosnya masih terlihat saat mereka meninggalkan lokasi.
Sebelumnya diberitakan, dua pria yang diduga sebagai
debt collector
atau mata elang dianiaya hingga satu di antaranya tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Kamis (11/12/2025).
Peristiwa tersebut bermula ketika kedua pria itu menghentikan seorang pengendara sepeda motor. Lima orang dari sebuah mobil di belakangnya turun dan mencoba membantu pengendara motor tersebut.
“Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran Komisaris Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
Menurut kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
Kematian dua mata elang itu memicu rekan-rekannya melakukan aksi balas dendam dengan merusak hingga membakar sejumlah kios dan lapak pedagang di sekitar lokasi pengeroyokan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.