Cerita Mushoddiq, Pensiunan Guru yang Jualan Majalah Anak di Halte Bundaran HI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Tangan Mushoddiq (65), dengan lincah membuka tali yang mengikat papan lapak sederhana miliknya di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025) sore.
Pria yang berjualan majalah di
halte Transjakarta
ini pelan-pelan membuka lapak miliknya yang berada di bawah eskalator sisi tengah halte.
Lalu dari dalam kotak lapaknya,
Mushoddiq
mengeluarkan satu demi satu koran dan majalah.
Dengan telaten, ia menaruh beberapa eksemplar koran di atas lapak berwarna biru.
Saat disapa Kompas.com, pensiunan guru sejarah itu langsung tersenyum dan mengulurkan kartu selebaran promosi
majalah Bobo
.
“Mau beli ya edisi khusus? Silakan,” tutur Mushoddiq seraya memberikan kartunya.
Pada kartu yang diserahkannya, ada penjelasan soal edisi khusus majalah Bobo yang merupakan cetak ulang edisi pertama tahun 1973.
Kartu juga dilengkapi harga majalah, nomor WhatsApp Mushoddiq untuk pemesanan majalah beserta nomor rekening untuk transfer pembayaran.
“Ini edisi khususnya satu bendel ini, dapat lima majalah Bobo edisi pertama yang tahun 1973 lho,” tutur Mushoddiq berpromosi.
Tak lama kemudian, salah seorang perempuan yang baru turun dari bus Transjakarta jurusan Blok M-Monas mendekati lapak dagangannya.
Ia melihat-lihat majalah Bobo edisi khusus dan berniat membeli. “Saya mau satu ya Pak,” tutur perempuan itu.
Mushoddiq kemudian menanyakan apakah akan membayar cash atau transfer.
Perempuan itu memilih metode transfer dan segera menyelesaikan transaksinya.
Seorang pria yang baru saja masuk ke Halte Transjakarta Bundaran HI juga langsung menuju ke arah lapak Mushoddiq.
Tanpa banyak bertanya, ia mengeluarkan uang lembaran Rp 100.000 untuk membayar majalah Bobo edisi khusus yang dijual seharga Rp 99.000.
“Terima kasih ya Pak, saya mau nostalgia sama istri,” kata pria itu yang langsung disambut senyum lebar dan acungan jempol dari Mushoddiq.
Mushoddiq menceritakan, sudah tujuh bulan dia ini berjualan majalah anak dan koran di Halte Transjakarta Bundaran HI.
Sebelumnya, sekitar tujuh bulan ia berjualan di Halte Tegal Mampang, Jakarta Selatan.
“Awalnya saya jualan koran dulu. Koran Kompas, The Jakarta Post dan tabloid otomotif. Lalu ditawari kan mau enggak
jualan majalah
Bobo, saya bilang mau mencoba. Eh ternyata justru laris manis,” tuturnya.
“Alhamdulillah Bobo paling laris. Seminggu bisa 100 eksemplar. Apalagi kalau ada yang edisi khusus, banyak sekali yang cari. Bisa 100 lebih terjual per Minggu,” kata Mushoddiq.
Ia bilang, pelanggan majalah Bobo yang dijualnya berasal dari kalangan ibu-ibu muda, bapak-bapak muda hingga anak muda yang ingin bernostalgia dengan majalah tersebut.
Para pelanggan itu juga mencari majalah Bobo untuk anak-anak mereka.
Sementara itu untuk koran lebih banyak dicari oleh karyawan swasta, eksekutif muda hingga lansia yang masih ingin membaca berita surat kabar.
Mushoddiq yang sejak dulu gemar membaca mengaku sangat senang karena masih banyak warga yang punya kesamaan dengannya.
Selain itu, pelanggan yang bertukar cerita dengannya saat membeli majalah Bobo edisi khusus juga membuatnya terharu.
“Ada yang terlihat senang sekali saat cerita dulu saya baca ini saat kecil, isinya ini-ini. Saya ikut senang karena bisa membantu orang bernostalgia,” ungkap Mushoddiq.
“Tapi ada sedihnya juga, kalau pelajar jarang sekali yang berminat baca. Sudah lebih banyak akses handphone saja,” lanjutnya ketika ditanya apakah ada kalangan pelajar yang membeli koran dan majalah dagangannya.
Mushoddiq berpesan kepada generasi Z agar tetap mau banyak membaca dan belajar dari berbagai sumber. Terutama di tengah perkembangan digital yang semakin pesat.
“Gen Z teruslah membaca, karena dengan baca kita jadi cerdas. Yang paling penting kita bisa membedakan mana informasi hoaks, mana yang bukan,” tutur mantan guru SMPN 74, Rawamangun, Jakarta Timur itu.
Namun, ia pun mengapresiasi salah satu gen Z yang sudah membuat video tentangnya berjualan majalah dan koran.
Bapak dua anak itu mengaku sangat senang karena viral dan dikenal masyarakat.
Ia pun menitipkan pesan, bagi warga yang ingin membeli koran atau majalah untuk referensi berita sehari-hari bisa datang ke lapaknya yang berada di Halte Transjakarta Bundaran HI.
“Buka Senin sampai Jumat pukul 07.00-12.00 WIB. Bisa juga pesan lewat nomor saya di 085 813 888 000,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Cerita Mushoddiq, Pensiunan Guru yang Jualan Majalah Anak di Halte Bundaran HI Megapolitan 25 November 2025
/data/photo/2025/08/09/6896da5e4748b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340d46b04da.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2013/05/20/1108584-bil--inspeksi-mendadak--780x390.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)