Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bontang Dorong Wisata Budaya lewat Nilai Sapta Pesona, SDM Pariwisata jadi Fokus Utama 

Liputan6.com, Bontang – Pemerintah Kota Bontang menaruh perhatian besar pada sektor pariwisata budaya sebagai bagian dari transformasi ekonomi daerah. Salah satu langkah konkretnya adalah menguatkan nilai-nilai Sapta Pesona melalui pelatihan yang menyasar para pelaku wisata lokal.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang di Hotel Bintang Sintuk pada Senin (24/11/2025) pagi. Acara tersebut mengumpulkan pelaku wisata, komunitas budaya, seniman, dan akademisi guna memperkuat kompetensi serta pelayanan di sektor pariwisata.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dalam sambutannya menekankan bahwa kekayaan budaya yang dimiliki Bontang harus dikelola secara profesional agar mampu bersaing di kancah nasional maupun global.

“Kota Bontang ini adalah miniatur Indonesia. Beragam suku, tradisi, kuliner, seni, dan sejarah hidup berdampingan dan menjadi identitas daerah. Melalui pelatihan ini, saya berharap peserta mampu mengemas kekayaan budaya tersebut menjadi daya tarik wisata yang bernilai dan kompetitif,” ujarnya.

 

Perbesar

(Foto:Dok.Diskominfo Kota Bontang)… Selengkapnya

Agus menambahkan bahwa dalam pariwisata modern, daya tarik tidak cukup hanya dari keunikan destinasi. Kualitas interaksi dan pelayanan terhadap wisatawan menjadi kunci penting.

Sebagai standar layanan, pemerintah kembali menegaskan pentingnya penerapan Sapta Pesona: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan. Nilai-nilai ini, kata Agus, perlu hadir dalam setiap aspek pengalaman wisata.

“Sapta Pesona adalah fondasi membangun pengalaman wisata yang berkualitas. Nilai ini harus hadir dalam perilaku masyarakat, lingkungan destinasi, hingga layanan wisata yang diberikan,” tegasnya.

Langkah ini juga sejalan dengan misi strategis Pemkot Bontang, antara lain meningkatkan daya saing SDM, mendorong pertumbuhan industri kreatif dan sektor pariwisata, serta menjaga kelestarian lingkungan destinasi wisata.

 

Perbesar

(Foto:Dok.Diskominfo Kota Bontang)… Selengkapnya

Agus menilai bahwa potensi wisata budaya bisa membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal. Dari kuliner tradisional, kriya, seni pertunjukan, hingga jasa pemandu wisata, semuanya bisa berkontribusi pada penguatan ekonomi daerah.

“Pariwisata yang berkembang bukan hanya menciptakan pengalaman, tetapi juga membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat. Namun tentu saja, keberhasilan ini membutuhkan dukungan semua pihak,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Agus mengapresiasi kerja Dispopar dan berharap pelatihan ini tidak sekadar seremonial. Ia ingin hasil dari pelatihan dapat langsung diaplikasikan dalam praktik pelayanan pariwisata.

“Kami berharap kegiatan ini mampu melahirkan pelaku wisata yang kompeten, kreatif, dan siap memberikan pelayanan prima. Tanpa SDM pariwisata yang unggul, pengembangan wisata tidak akan maksimal seperti yang kita harapkan,” tutupnya.