Jakarta –
Taliban menginterogasi empat pria Afghanistan. Keempat pria itu dianggap ‘tidak Islami’ karena mengenakan kostum yang terinspirasi oleh serial TV ‘Peaky Blinders’.
Dilansir BBC, Rabu (10/12/2025), keempat pria tersebut diberitahu bahwa pakaian mereka ‘bertentangan dengan nilai-nilai Afghanistan dan Islam’.
Juru bicara Taliban itu mengatakan nilai-nilai dalam ‘Peaky Blinders’ bertentangan dengan budaya Afghanistan. Dalam video yang diunggah daring, keempat pria yang telah dibebaskan itu terlihat berpose dengan topi datar dan setelan tiga potong yang mirip dengan yang dikenakan dalam serial yang berlatar di Inggris tak lama setelah Perang Dunia Pertama.
Sejak Taliban merebut kekuasaan pada tahun 2021, mereka telah memberlakukan sejumlah pembatasan pada kehidupan sehari-hari sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum syariah Islam.
“Bahkan celana jins pun bisa diterima, tetapi nilai-nilai dalam serial Peaky Blinders bertentangan dengan budaya Afghanistan,” kata juru bicara departemen Kejahatan dan Kebajikan pemerintah Taliban, Saiful Islam Khyber, di kota Herat kepada BBC.
“Mereka mempromosikan budaya asing dan meniru aktor film di Herat,” tulis Khyber di media sosial. sambil menambahkan mereka telah menjalani ‘program rehabilitasi’.
Keempat pria itu tidak ditangkap secara resmi ‘hanya dipanggil, diberi nasihat, dan dibebaskan’.
“Pakaian yang mereka kenakan sama sekali tidak memiliki identitas Afghanistan dan tidak sesuai dengan budaya kita. Kedua, tindakan mereka merupakan tiruan dari aktor dalam film Inggris. Masyarakat kita adalah Muslim; jika kita ingin mengikuti atau meniru seseorang, kita harus mengikuti para pendahulu agama kita yang saleh dalam hal-hal yang baik dan sah,” sambungnya.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh kementerian setelah mereka diinterogasi, terlihat para pria tersebut berterima kasih kepada para pejabat atas nasihat mereka dan mengatakan bahwa mereka tidak menyadari telah melanggar hukum apa pun-meskipun tidak jelas dalam keadaan apa wawancara tersebut direkam.
“Saya tanpa sengaja membagikan konten yang bertentangan dengan Syariah yang memiliki banyak penonton,” kata salah satu dari mereka dalam rekaman tersebut.
Ia mengatakan bahwa dirinya telah ‘dipanggil dan diberi nasihat’ dan tidak akan lagi melakukan ‘hal seperti ini’.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran YouTube Herat-Mic yang diunggah pada akhir November, sebelum mereka dipanggil, teman-teman tersebut mengatakan bahwa mereka mengagumi gaya busana yang ditampilkan dalam serial tersebut, dan menambahkan bahwa mereka telah menerima reaksi positif dari penduduk setempat.
“Awalnya kami ragu-ragu, tetapi begitu kami keluar, orang-orang menyukai gaya kami, menghentikan kami di jalan, dan ingin berfoto bersama kami,” kata salah satu pria tersebut, menurut terjemahan oleh CBS News.
(fas/haf)




