Abadikini.com, JAKARTA – Pemerintah meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir susulan di sejumlah wilayah Sumatera seiring tren kenaikan curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Ancaman cuaca ekstrem dinilai masih cukup tinggi, terutama di daerah yang sebelumnya terdampak banjir dan longsor.
Sebagai langkah antisipasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggencarkan operasi modifikasi cuaca untuk menekan risiko hujan dengan intensitas ekstrem. Operasi ini dilakukan melalui penyemaian awan yang melibatkan kolaborasi BNPB, TNI Angkatan Udara, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Fokus operasi udara diarahkan ke wilayah Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat—tiga daerah yang dalam beberapa pekan terakhir mencatat peningkatan frekuensi hujan lebat dan berpotensi mengalami banjir susulan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan peningkatan curah hujan dalam dua hingga tiga hari terakhir menjadi sinyal kuat perlunya intervensi cepat. Menurutnya, modifikasi cuaca menjadi langkah krusial untuk meminimalkan dampak lanjutan di wilayah terdampak.
“Operasi modifikasi cuaca terus kita lakukan. Ini penting karena di beberapa lokasi sudah terjadi banjir susulan akibat naiknya intensitas hujan dalam dua sampai tiga hari terakhir,” ujar Abdul Jumat (19/12/2025).
Untuk mendukung operasi tersebut, tiga pesawat disiagakan di Bandara Internasional Kualanamu guna melayani wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Sementara itu, tiga pesawat lainnya dikerahkan khusus untuk Sumatera Barat, guna memastikan seluruh daerah berisiko tinggi masuk dalam cakupan operasi.
Abdul menegaskan, penyebaran operasi dilakukan secara merata agar upaya tanggap darurat dan pemulihan pascabencana dapat berjalan optimal. Pengendalian cuaca diharapkan memberi ruang aman bagi proses perbaikan infrastruktur, pembukaan akses jalan, hingga distribusi bantuan logistik.
“Tujuannya agar pemulihan sektor fisik dan aksesibilitas bisa berjalan tanpa kembali terganggu oleh cuaca ekstrem,” katanya.
BNPB juga menyoroti kejadian banjir yang kembali melanda Kota Padang beberapa hari lalu sebagai peringatan dini. Pengalaman tersebut menjadi dasar penguatan langkah pencegahan agar proses pemulihan, termasuk sektor energi, kelistrikan, dan komunikasi, tidak kembali terhambat akibat bencana susulan.
Dengan intervensi cuaca yang terukur, pemerintah berharap stabilitas kondisi lapangan dapat dijaga, sehingga upaya pemulihan di wilayah Sumatera berjalan lebih cepat, aman, dan berkelanjutan.



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443097/original/022710700_1765619208-Prabowo..jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5358185/original/003389000_1758600333-1.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)






