Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

AS Serang Lagi 2 Kapal Narkoba di Pasifik, 5 Orang Tewas

Washington DC

Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan, pada Kamis (18/12) waktu setempat, bahwa pasukannya kembali menyerang dua kapal yang diduga menyelundupkan narkoba di perairan Samudra Pasifik. Serangan terbaru militer Washington itu disebut menewaskan total sedikitnya lima orang.

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah melancarkan serangkaian serangan serupa di perairan Laut Karibia dan Samudra Pasifik bagian timur sejak September lalu, dalam apa yang mereka sebut sebagai kampanye memerangi narkoba di kawasan tersebut.

Namun sejauh ini, pemerintahan Trump belum memberikan bukti kuat untuk menunjukkan bahwa kapal-kapal tersebut terlibat dalam perdagangan dan penyelundupan narkoba, sehingga memicu perdebatan mengenai legalitas operasi semacam itu.

Komando Selatan AS, seperti dilansir AFP, Jumat (19/12/2025), mengatakan bahwa serangan terbaru menghantam dua kapal di perairan internasional di Samudra Pasifik yang “terlibat dalam operasi perdagangan narkoba”.

Disebutkan Komando Selatan AS dalam pernyataan via media sosial X bahwa sedikitnya tiga orang tewas di kapal pertama dan dua orang lainnya tewas di kapal kedua yang dihantam serangan militer tersebut.

Dengan tambahan kematian itu, maka menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada data resmi, rentetan serangan militer AS saat ini telah menewaskan total sedikitnya 104 orang.

Selama operasi pada September lalu, militer AS melancarkan serangan kedua yang menewaskan para korban selamat dari serangan pertama terhadap kapal yang sama. Hal tersebut memicu tuduhan kejahatan perang.

Penggunaan kekuatan militer untuk kampanye antinarkoba dan peringatan yang dilontarkan Trump tentang potensi serangan darat di wilayah Venezuela juga menimbulkan pertanyaan mengenai apakah dia harus meminta izin dari Kongres AS.

House of Representatives atau DPR AS telah menolak dua resolusi Partai Demokrat pada Rabu (17/12) yang bertujuan untuk menghentikan serangan semacam itu dan menghentikan “permusuhan di atau terhadap Venezuela” tanpa izin dari Kongres AS.

Trump, dalam pernyataan terbaru di Gedung Putih pada Kamis (18/12), menegaskan bahwa dirinya tidak membutuhkan persetujuan Kongres AS untuk melancarkan serangan darat terhadap Venezuela.

Ketika seorang reporter bertanya apakah dia akan meminta persetujuan dari para anggota parlemen AS untuk menyerang kartel narkoba di darat di negara Amerika Latin tersebut, Trump mengatakan tidak masalah untuk melakukan itu.

“Saya tidak keberatan memberi tahu mereka, tetapi Anda tahu, itu bukan masalah besar. Saya tidak harus memberi tahu mereka,” katanya di Gedung Putih.

Halaman 2 dari 2

(nvc/ita)