Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Anti-ribet, 4 Persiapan Mudik Lokal dengan Bayi ala Ibu Baru Lifestyle 1 April 2025

Anti-ribet, 4 Persiapan Mudik Lokal dengan Bayi ala Ibu Baru
Tim Redaksi
Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com
– Perjalanan mudik atau
pulang kampung
saat Lebaran kerap dianggap sebagai sesuatu yang meribetkan, apalagi ketika
mudik dengan bayi
berusia tiga bulan.
Sebab, mereka masih sering rewel. Jam tidurnya pun belum menentu seperti orang dewasa. Ketika rewel di tengah perjalanan karena mengantuk, konsentrasi orang dewasa bisa terganggu.
Saya seorang ibu dengan bayi berusia tiga bulan. Kami “pulang kampung” ke Kota Bekasi dari Kota Depok, alias
mudik lokal
alias
mudik aglomerasi
yaitu mudik di daerah-daerah yang terhubung seperti di kawasan Jabodetabek.
Jarak antara kedua kota itu sekitar 35 kilometer menggunakan sepeda motor lewat Jalan Raya Bogor, dan sekitar 41 kilometer menggunakan mobil lewat Tol Jagorawi.
Meski tergolong dekat, bukan berarti perjalanan mudik lokal tidak meribetkan. Untuk menjaga perjalanan tetap mulus, berikut sejumlah tips yang saya lakukan:
Hal pertama yang saya lakukan adalah menyortir tas. Sebab, tidak semua tas cocok untuk barang-barang yang akan saya bawa ke Bekasi.
Saya menyortir tas berdasarkan jenis barang yang akan dibawa, dan berapa banyak barang dari jenis tersebut yang akan dibawa.
Karena saya membawa cukup banyak barang, saya memilih untuk membawa satu koper besar berukuran sekitar 28 inci, dan
shoulder bag
dengan panjang sekitar 32 sentimeter, lebar 14 sentimeter, dan tinggi 27 sentimeter.
Saya juga membawa
shoulder bag
untuk barang-barang pribadi dan
totebag
.
Setelah memilih dan memisahkan tas yang akan digunakan, saya langsung mempersiapkan barang-barang apa saja yang bakal dibawa. Ini dilakukan dua hari sebelum mudik pada hari pertama
Idul Fitri
.
Persiapan yang dilakukan dari jauh hari membuat perjalanan pulang kampung lebih santai dan tidak ribet. Selanjutnya adalah mengelompokkan barang-barang.
Saya membaginya menjadi enam kelompok, yaitu pakaian sehari-hari milik saya, suami, dan anak. Lalu peralatan mandi saya dan suami, dan milik anak.
Kemudian peralatan kerja, perlengkapan menyusui, serta makanan berat dan kue kering yang akan dibawa untuk orangtua.
Setelah mengelompokkan barang-barang, saya menyortir kembali barang apa saja yang bisa langsung dimasukkan ke dalam tas, dan yang dimasukkan sesaat sebelum mudik karena masih harus dipakai.
Tidur sama pentingnya dengan makan. Cukup tidur akan menjaga
mood
tetap terjaga.
Selain itu, tidur memberi energi yang cukup. Jadi, saya memastikan untuk tidur cukup sejak dua hari sebelum mudik sehingga
mood
saya baik karena tubuh berenergi.
Menurut saya, kunci membuat anak anteng adalah memastikan perutnya kenyang. Bayi pun sama seperti orang dewasa. Perasaan lapar dapat membuat mereka
badmood
. Belum lagi perut bisa perih ketika mereka merasa terlalu lapar.
Untuk itu, saya memberi anak susu sesaat sebelum berangkat mudik. Setelah itu, saya membuat anak saya kelelahan dengan terus mengajaknya mengobrol dan bercanda. Jadi, anak tertidur sepanjang perjalanan mudik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.