Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Andre Rosiade Bawa Bantuan 2.000 Paket Sembako dan Alat Berat ke Maninjau

Jakarta

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mengunjungi Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian langsung kepada masyarakat yang terdampak galodo atau banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.

Selain menyalurkan bantuan kemanusiaan, Andre juga meninjau langsung kondisi kerusakan parah yang dialami Maninjau. Daerah ini tercatat sebagai salah satu wilayah dengan dampak terberat akibat galodo, bahkan musibah tersebut menimbulkan korban jiwa. Andre turut mendatangi Jorong Bancah, Nagari Maninjau, lokasi yang paling parah diterjang galodo yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua warga lainnya masih dalam pencarian.

Kegiatan diawali di Kantor Wali Nagari Maninjau. Andre hadir bersama Anggota DPR RI Dapil Sumbar II Ade Rezki Pratama, Anggota DPRD Kabupaten Agam Novi Irwan, serta Sekretaris Jenderal DPP IKM Braditi Moulevey. Kehadiran para wakil rakyat dan pengurus organisasi perantau ini menjadi bentuk dukungan moral dan kepedulian nyata bagi warga yang tengah menghadapi masa sulit pascabencana.

Dalam kesempatan tersebut, Andre menyerahkan 2.000 paket sembako kepada masyarakat terdampak. Selain itu, ia juga menyerahkan lima unit genset berkapasitas 6.000 watt untuk mendukung kebutuhan listrik warga. Bantuan ini diharapkan dapat membantu aktivitas masyarakat, terutama dalam kondisi keterbatasan sarana dan prasarana pascabencana.

Ade Rezki juga turut menyampaikan duka cita mendalam atas musibah banjir bandang yang melanda Maninjau. Ia menyampaikan simpati kepada keluarga korban yang terdampak langsung oleh bencana tersebut. Pada kesempatan yang sama, Ade Rezki juga menyerahkan bantuan sembako dan bantuan lainnya sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada masyarakat.

Wali Nagari Maninjau, Harmen Yasin, mengungkapkan bahwa banjir bandang terjadi pada 27 November 2025. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan yang sangat serius di wilayah nagari. Menurutnya, galodo dipicu oleh meluapnya empat aliran sungai yang melintasi kawasan Maninjau.

Kondisi tersebut menimbulkan ancaman berulang bagi keselamatan warga. Setiap kali hujan turun, masyarakat kembali diliputi rasa cemas akan potensi galodo susulan. Tidak sedikit warga yang terpaksa terus mengungsi karena khawatir bencana kembali terjadi dan membahayakan jiwa.

Menanggapi kondisi tersebut, Andre langsung mengambil langkah. Ia segera menghubungi Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V), Naryo Widodo, meminta agar balai sungai segera turun langsung ke lapangan.

Ia juga mendesak agar alat berat segera didatangkan untuk melakukan pengerukan dan normalisasi terhadap keempat sungai yang terdampak banjir bandang, guna mengurangi risiko bencana susulan.

Langkah cepat tersebut mendapat respons positif dari pemerintah nagari. Harmen menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian serta respons cepat yang diberikan. Menurutnya, kehadiran langsung dan tindakan konkret sangat dibutuhkan masyarakat dalam situasi darurat seperti saat ini.

Dalam pertemuan dengan warga, Andre menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan bentuk dukungan, empati, dan kehadiran negara di tengah masyarakat. Ia berharap bantuan tersebut dapat diterima dengan keikhlasan serta menjadi penguat semangat bagi warga Maninjau untuk bangkit.

Andre turut menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menjelaskan bahwa Presiden belum sempat berkunjung langsung ke lokasi bencana, namun diharapkan kunjungan tersebut dapat dilakukan pada waktu yang tepat.

Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan dukungan APBN, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur di Sumatera Barat. Anggaran tersebut diperuntukkan bagi wilayah-wilayah yang terdampak bencana alam, termasuk Maninjau.

Selain itu, anggaran juga disiapkan untuk perbaikan infrastruktur lainnya, seperti jalan, jembatan, tempat ibadah, serta jaringan irigasi. Seluruh pekerjaan tersebut diharapkan dapat mulai dilaksanakan pada tahun depan sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana.

Terkait penanganan lumpur dan normalisasi sungai, Andre kembali menegaskan agar pengerukan segera dilakukan. Ia meminta pemerintah daerah bersama Balai Sungai bekerja secara maksimal. Alat berat diminta beroperasi hingga tuntas demi keselamatan warga dan pemulihan kehidupan masyarakat Maninjau.

(akn/ega)