Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kronologi Preman Aniaya Pedagang di BKT karena Minta "Jatah" Megapolitan 31 Desember 2025

Kronologi Preman Aniaya Pedagang di BKT karena Minta “Jatah”
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi mengungkap kronologi penganiayaan seorang pedagang oleh preman di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Kamis (25/12/2025).
Kapolres Metro
Jakarta
Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika dua terduga pelaku yang merupakan preman meminta uang kepada korban.
“Di mana untuk SA ini perannya adalah sebagai meminta atau memungut daripada untuk dagangan jasa, dan untuk yang SR ini melakukan tindakan kekerasan sehingga korban mengalami luka. Dan tentunya saat ini sedang kami lakukan pendalaman,” ujar Alfian di TMII, Rabu (31/12/2025).
Pelaku berdalih meminta uang sebagai bayaran untuk bisa berdagang di BKT. Namun, korban menolak memberikan uang dan meminta dasar aturan pungutan tersebut.
“Sehingga yang bersangkutan (pelaku) tidak terima, akhirnya ada kesalahpahaman, terjadilah di mana SA melakukan tindakan kekerasan,” kata Alfian.
Polisi memastikan kedua pelaku telah ditangkap dan masih diperiksa tim Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur.
“Alhamdulillah
hari ini untuk kedua pelaku inisial SA dan SR sudah kami amankan di tempat berbeda,” imbuh dia.
Alfian menambahkan, tidak ada kendala dalam proses penangkapan meski kejadian penganiayaan terjadi beberapa hari sebelumnya.
Meski demikian, hingga kini korban belum membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.
“Sampai saat ini korban tidak melaporkan kepada pihak kepolisian, namun kita langsung melakukan penyelidikan dan saat ini sudah diamankan untuk dua pelaku, ” jelas dia 
Berdasarkan informasi yang beredar, kejadian bermula saat korban bersama rekannya hendak membuka lapak dagangan pada Kamis (25/12/2025) pagi. Namun, mereka didatangi sejumlah preman yang meminta uang sebesar Rp 20.000.
Korban menolak permintaan tersebut karena baru membuka lapak dan belum memperoleh pemasukan. Korban sempat menawarkan uang Rp 10.000, tetapi tawaran itu ditolak.
Pelaku justru melempar plastik berisi es teh ke arah korban hingga terjadi adu mulut yang berujung keributan.
“Setelah itu korban bersama saudaranya melawan hingga akhirnya terjadi keributan. Salah satu dari korban mengalami luka lebam di wajah. Korban juga menyebut jika mereka juga diserang dengan pisau. Beruntung korban dapat menangkis tusukan tersebut,” bunyi keterangan dalam unggahan akun Instagram @kriminal.jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.