Abadikini.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama ayahnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), kembali menjadi sasaran kritik publik. Kali ini, kritik datang melalui medium yang tak biasa musik.
Pegiat media sosial Jhon Sitorus menilai Gibran dan Jokowi patut merasa malu setelah band rock legendaris Slank merilis lagu terbaru berjudul “Republik Fufufafa”. Pernyataan itu disampaikan Jhon melalui akun X pribadinya, Selasa (30/12/2025).
“Seharusnya Gibran dan Jokowi malu, sampai dikritik lewat lagu seperti ini oleh band yang dulu pernah mendukung mereka,” tulis Jhon Sitorus.
Menurutnya, lagu tersebut merefleksikan kegelisahan publik atas kondisi kekuasaan yang dinilai semakin menyimpang. Jhon menyebut berbagai persoalan serius yang kian terbuka ke ruang publik.
“Korupsi, suap, judi, narkoba, sampai perusakan konstitusi,” ujarnya. Ia bahkan menyebut situasi tersebut dengan istilah tajam, “sakau berkuasa”.
Lagu “Republik Fufufafa” diciptakan oleh drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, bersama personel lainnya. Lagu itu direkam di Flat 5 Studio dan dirilis secara resmi di bawah label Slank Records.
Kehadiran lagu tersebut langsung memantik perbincangan luas di media sosial. Banyak warganet menilai Slank kembali mengambil peran sebagai suara kritik sosial, menegaskan posisi mereka sebagai band yang kerap bersuara lantang terhadap isu kekuasaan dan kondisi republik.
Peluncuran “Republik Fufufafa” pun tak sekadar menjadi karya musik, melainkan simbol kritik terbuka yang menambah tekanan moral terhadap elite politik di tengah sorotan publik yang kian tajam.
