Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ada Demo Buruh, Lalu Lintas Jalan Merdeka Selatan Sempat Tersendat Megapolitan 29 Desember 2025

Ada Demo Buruh, Lalu Lintas Jalan Merdeka Selatan Sempat Tersendat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Demo penolakan nilai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta yang digelar oleh buruh sempat membuat lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, tersendat pada Senin (29/12/2025) siang.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi pada pukul 13.30 WIB, massa buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar unjuk rasa dan memblokade sisi utara Jalan Merdeka Selatan, tepat di depan BSI Tower.
Barisan buruh menutup badan jalan, sementara di depannya, barikade polisi juga menutup seluruh lajur. Akibatnya, kendaraan dari arah Balai Kota Jakarta tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju Bundaran Patung Kuda di area Monas.
Kendaraan yang ingin menuju Bundaran Air Mancur Thamrin terpaksa dialihkan, belok kiri di depan Menara Danareksa menuju Jalan H. Agus Salim, kemudian ke kawasan Kebon Sirih. Arus lalu lintas tersendat karena
bottleneck
atau penyempitan jalur di arah Kebon Sirih.
Motor, mobil, hingga bus Transjakarta pun sempat terjebak dalam kemacetan yang mengular sekitar 700 meter hingga area pintu masuk Balai Kota Jakarta.
Kemacetan juga terjadi di persimpangan Jalan H. Agus Salim menuju Jalan Kebon Sirih, baik yang akan lurus ke Gondangdia maupun yang belok ke Jalan MH Thamrin.
Beberapa kali terdengar suara klakson bersahutan dengan orasi dari mobil komando massa aksi. Beberapa orator juga meminta pengendara memaklumi gelaran aksi yang menuntut kenaikan UMP Jakarta 2026.
“Kami juga memperjuangkan upah kalian, upah kita semua warga Jakarta agar bisa naik menjadi lebih layak,” seru salah satu massa aksi menggunakan pengeras suara.
Adapun, arus lalu lintas di arah sebaliknya, yaitu dari Jalan MH Thamrin menuju ke Jalan Merdeka Selatan arah Balai Kota, terpantau lancar.
Tepat di area depan BSI Tower, polisi meletakkan barikade yang hanya menyisakan satu lajur paling kanan untuk digunakan pengendara melintas.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Iptu Erlyn Sumantri mengatakan bahwa rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan secara situasional, apabila dibutuhkan sesuai kondisi lapangan selama aksi.
“Penyesuaian arus lalu lintas secara situasional, akan mengikuti situasi di lapangan,” kata Erlyn saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin.
Sekitar pukul 14.35 WIB, massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) membubarkan diri.
Pembubaran massa diawali dengan menyanyikan lagu Internasionale dan Mars Partai Buruh yang dipimpin koordinator aksi dari mobil komando.
Hal ini membuat arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan kembali normal dan hanya ada sejumlah petugas kebersihan yang membersihkan sampah sisa demonstrasi.
Sebelumnya diberitakan, Partai Buruh dan KSPI menggelar unjuk rasa di kawasan Monas, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (29/12/2025).
Unjuk rasa tersebut menuntut Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk merevisi UMP 2026 menjadi Rp 5,89 juta sesuai angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Badan Pusat Statistik (BPS).
“Tolak UMP DKI Jakarta 2026 yang nilainya di bawah 100 persen KHL (Rp 5,89 juta) dan di bawah UMK Bekasi dan Karawang,” ucap Said.
Selain menolak UMP yang rendah, Partai Buruh juga membawa tuntutan terkait Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) di Jakarta.
“Putuskan UMSP DKI Jakarta Tahun 2026 dengan nilai di atas 100 persen KHL DKI ditambah 5 persen,” kata Said.
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, Said mengklaim pihaknya akan menempuh jalur hukum dengan melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
“KSPI akan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Kita akan gugat dan nanti akan ada sidang-sidang. Dan ini kami ingin meluruskan, jadi tidak benar hanya sekelompok buruh yang menolak, ini seluruh buruh DKI,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.