Antusiasme Membeludak, Pengunjung Lesehan demi Tiket Planetarium Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Antusiasme warga untuk menyaksikan pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, membeludak, Minggu (28/12/2025).
Berdasarkan pengamatan
Kompas.com
di lokasi, para pengunjung duduk lesehan di lantai demi menunggu kepastian tiket masuk.
Lorong menuju pusat informasi dipadati pengunjung sejak pagi. Keterbatasan kuota harian dan tingginya minat masyarakat membuat antrean mengular panjang, bahkan menjadikan area pintu masuk sebagai ruang tunggu darurat.
Kerumunan didominasi keluarga dan rombongan anak sekolah.
Beberapa orangtua tampak membawa botol minum dan camilan untuk menemani anak-anak mereka yang mulai jenuh menunggu.
Salah satu pengunjung, Airis (35), warga Jakarta Timur, mengaku sudah berada di lokasi sejak pukul 07.00 WIB bersama dua anaknya.
Ia memilih duduk di lantai agar anak-anaknya bisa beristirahat.
“
Antrean panjang
banget. Daripada anak capek berdiri, ya sudah duduk saja. Yang penting masih ada harapan dapat tiket,” ujar Rina.
Hal serupa disampaikan Dimas (32), yang datang bersama keponakannya.
Menurut dia, suasana padat sudah terasa sejak pagi, namun tidak menyurutkan niat pengunjung.
“Ini pengalaman pertama ke planetarium setelah dibuka lagi. Walaupun harus lesehan dan nunggu lama, tidak apa-apa. Anak-anak senang,” kata Dedi.
Sementara itu, Raidah (29), guru pendamping dari sebuah sekolah menengah di Jakarta Selatan, mengatakan rombongannya hanya sepuluh orang datang untuk tujuan edukasi.
Melihat antrean sejak pagi, Raidah menyadari risiko tidak kebagian tiket, tetapi tetap memilih bertahan.
“Kami sudah jelaskan ke anak-anak, bisa saja tidak dapat. Tapi ini kesempatan belajar langsung tentang tata surya. Jadi kami tunggu saja,” ujar Raidah.
Raidah mengatakan awalnya sudah ingin memesan tiket melalui situs daring, namun sudah penuh hingga akhir Desember.
“Kemarin mau beli daring biar gampang, tapi sampai tanggal 31 Desember tiketnya sudah habis, jadi menunggu yang langsung saja,” tutur Raidah.
Meskipun lorong terasa sempit dan sesak, suasana relatif tertib. Pengunjung tampak saling berbagi ruang dan berbincang.
Anak-anak terlihat bermain di sekitar antrean, sementara orang dewasa sesekali berdiri untuk memastikan nomor antrean mereka tidak terlewat.
Sebelumnya, salah satu petugas mengumumkan pembatasan jumlah pengunjung melalui pengeras suara.
“Waiting list hanya sampai nomor 180. Kalau lewat itu, tidak dibuka lagi,” ujar petugas di lokasi.
Petugas keamanan menambahkan, pembatasan dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
“Di hari Minggu maksimal 180 orang. Dua hari sebelumnya bisa sampai 200-an. Kita fokuskan untuk pelajar, tapi kemarin justru banyak yang bukan pelajar,” kata petugas keamanan.
Petugas tampak berulang kali mengingatkan soal pembatasan kuota dan sistem waiting list melalui pengeras suara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Antusiasme Membeludak, Pengunjung Lesehan demi Tiket Planetarium Jakarta Megapolitan 28 Desember 2025
/data/photo/2025/12/28/6950ff027b4e0.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/28/6950fd1d0bf37.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/28/6950f4731e8a8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/28/6950b9ee7ebdf.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2022/11/19/637853a99bab8.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2019/08/14/5d54212e5af1e.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)