Wajah Baru Halte Tanjung Duren, Lebih Terbuka dan Tak Sesak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
— Halte Transjakarta Tanjung Duren, Jakarta Barat, kini memiliki wajah baru, setelah dilakukan perluasan dermaga pada November 2025.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, Jumat (26/12/2025) sore, dermaga
Halte Tanjung Duren
arah Cawang kini menjadi lebih panjang sekitar 15 meter.
Perluasan dermaga ini membuat para penumpang yang memadati halte untuk menunggu kedatangan bus menjadi lebih leluasa dan tak berdesakan.
Perluasan dermaga juga menambah pintu gerbang baru untuk memasuki bus, sehingga mengurangi kepadatan di sisi tengah saat antrean mulai meningkat.
Selain itu, bagian dermaga dari pintu C untuk menunggu bis arah Pinang Ranti hingga ujung dermaga, kini menggunakan konsep dinding terbuka.
Dermaga yang sebelumnya ditutup dinding di sebelah kanan dan kiri, kini hanya menggunakan pagar besi berongga, sementara bagian atasnya dibiarkan terbuka, tanpa ada dinding ataupun kaca pembatas.
Konsep ini membuat suasana di halte menjadi lebih nyaman karena meningkatkan sirkulasi udara dan membuat halte tak lagi pengap saat dipenuhi penumpang.
Tak lagi terasa hawa pengap dan sesak saat Kompas.com mencoba ikut mengantre di dalam halte.
Sepoi-sepoi angin dapat terasa hingga masuk ke area dermaga dan membuat sirkulasi udara berjalan dengan baik, meski situasi di dalam halte cukup dipenuhi penumpang.
Lampu penerangan dan kipas angin juga ditambah di sepanjang dermaga, membuat para penumpang tak harus bermandikan keringat saat berada di dalam halte.
Lorong
tap in
yang sebelumnya sangat sempit dan hanya bisa dilewati oleh satu orang, kini sudah menjadi lebih lebar.
Loket petugas yang sebelumnya berada di tengah jalur dan membuat lorong menjadi sempit, kini ditiadakan.
Ini menciptakan ruang baru agar para pengguna bisa melintas dari dua arah secara bersamaan.
Para penumpang yang akan masuk ataupun keluar, tak lagi perlu berjalan bergantian yang menimbulkan antrean seperti sebelumnya.
Pangestu (27), salah satu pengguna mengaku puas dengan perluasan Halte Tanjung Duren.
“Jujur senang sih, lebih enak lah,
much better
banget dibanding yang dulu,
good job
,” kata Pangestu saat ditemui
Kompas.com
di lokasi, Jumat.
Pangestu yang sudah tiga tahun berjibaku dengan sesak padatnya Halte Tanjung Duren menyebut sudah lelah dan kehabisan energi akibat tak layaknya Halte Tanjung Duren dahulu.
“Kalau dulu kayak enggak layak lah, panas banget, desak-desakannya parah. Capek banget, padahal pulang kerja udah enggak ada energi,” ucap dia.
Ia pun mengaku paling menyukai konsep dinding dermaga yang terbuka, karena tidak membuat udara terkurung di dalam halte.
“Kalau mas dulu ngerasain, di sini tuh sesak banget, udaranya pengap, enggak enak. Ini jadinya ada sirkulasi, enggak ngelekep di dalam,” ujarnya.
Senada, Biru (29) pengguna halte lainnya mengaku bersyukur dengan adanya perluasan ini.
“Alhamdulillah
ya senang lah didengerin keluh kesah kita,” kata dia.
Ia cukup puas dengan armada bus Transjakarta yang semakin meningkat kualitasnya, dan kini dibarengi dengan peningkatan layanan halte.
“Kalau bus nya mah aman banget, jarang banget ngerasain ada masalah. Jadi sayang kan kalau haltenya masih jelek, tapi sekarang udah enak lah,” ucap Biru.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Wajah Baru Halte Tanjung Duren, Lebih Terbuka dan Tak Sesak Megapolitan 26 Desember 2025
/data/photo/2025/12/26/694e5cbddf993.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/26/694e18d67be6e.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/26/694e54dc338a9.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2024/02/08/65c4a5debc131.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/26/694e6cf9e3ec6.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/26/694e54dc338a9.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)