Dari Sarjana ke Kurir Paket, Kisah Sholeh Menemukan Tenang di Jalanan Bangkalan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.co
m — Setiap pagi, ketika sebagian besar orang masih bersiap untuk memulai hari, Sholeh Buddin (34) sudah berada di gudang ekspedisi Shopee Express di Bangkalan, Madura.
Pukul enam tepat, ia mulai memindai ratusan paket, menata satu per satu sesuai rute pengantaran.
Baginya, pagi adalah awal dari rutinitas yang kini ia jalani dengan perasaan jauh lebih tenang dibanding beberapa tahun lalu.
Sholeh adalah seorang sarjana pendidikan ekonomi lulusan
STKIP PGRI Bangkalan
, menjadi kurir paket bukalah cita-citanya.
Sebelum pandemi Covid-19, ia bekerja sebagai
debt collector
atau penagihan angsuran pinjaman dana di sebuah perusahaan pembiayaan di Surabaya.
Ia bercerita jika pekerjaan itu penuh target, tekanan, dan beban pikiran yang tak pernah benar-benar selesai, bahkan ketika ia sudah pulang ke rumah.
“Setiap malam pikiran masih ke pekerjaan. Besok nagih ke siapa, gimana caranya supaya bayar,” ujarnya mengenang masa itu.
Lalu pada masa pandemi ia merasa semuanya berubah.
Banyak nasabah kehilangan pekerjaan, usaha menurun, dan target penagihan semakin sulit dicapai.
Perusahaan tempatnya bekerja akhirnya melakukan pengurangan karyawan.
Sholeh termasuk di antara mereka yang harus rela berpisah, bukan karena kinerjanya yang memburuk, tetapi karena situasi yang tak memungkinkan.
“Itu dikeluarkan secara baik-baik, bukan dipecat,” katanya. dan dari sinilah, hidup Sholeh mulai berubah.
Setelah tidak lagi bekerja di kota Surabaya, Sholeh kembali pulang ke Bangkalan, di rumah istrinya, ia melihat peluang di tengah kebiasaan baru masyarakat yang semakin bergantung pada belanja daring karena adanya pandemi.
“Pas Covid-19, banyak kan orang-orang pada gak bisa keluar jadi orang-orang memesan lewat online shop, jadi banyak ekspedisi yang butuh kurir,” ujarnya saat dihubungi
Kompas.com
.
Lalu Ia memutuskan untuk mencoba melamar pekerjaan sebagai kurir paket.
Awalnya sebagai mitra, lalu ia diangkat menjadi karyawan tetap karena dinilai mampu bekerja cepat dan konsisten.
Kini, sejak sekitar 2021 hingga sekarang, Sholeh menjalani hari-harinya sebagai kurir Shopee Express.
Ia memiliki target yang jelas, yakni 185 paket per hari untuk area Bangkalan, termasuk sekitar Kampus Trunojoyo dan perkampungan sekitarnya, dan beruntungnya wilayah tersebut dekat dengan rumahnya.
Setiap pagi, paket-paket sudah dipisahkan oleh petugas gudang.
Sholeh tinggal memindai, menata ulang sesuai urutan rumah pelanggan, lalu berangkat ke lapangan sekitar pukul setengah sembilan.
Jika cuaca bersahabat dan rute lancar, pekerjaannya bisa selesai pukul satu atau dua siang.
“Cepat atau lambat itu sebenarnya bisa diatur sendiri,” katanya.
Namun, pada momen tertentu seperti promo tanggal cantik, beban kerja melonjak drastis.
Pernah dalam sehari ia membawa hingga 300 paket.
Tas kurirnya penuh, motornya bekerja ekstra, dan tenaganya diuji.
“Wah pas tanggal cantik pasti paket yang dibawa itu banyak, sampe overload, itu tantangannya,“ ungkapnya ketika ia ditanya tantangan yang ia hadapi selama menjadi kurir.
Bagi Sholeh, tantangan terberat bukan panas terik.
Justru hujan deras yang membuat pekerjaan menjadi lambat dan melelahkan.
Ia tak bisa menerobos hujan begitu saja, karena paket harus tetap aman.
“Kalau hujan, takut paket rusak. Jadi nunggu reda dulu. Kadang molor sampai jam tujuh atau delapan malam,” ujarnya.
Meski begitu, ia bersyukur selama bekerja belum pernah mengalami kecelakaan di jalan, juga belum pernah mendapat perlakuan buruk dari pelanggan.
Menurutnya, sikap sopan dan cara berkomunikasi sangat menentukan.
“Kalau urusan sampai tonjok-menonjok, alhamdulillah masih belum pernah terjadi, tergantung kita menyikapi dan cara melayani aja menurut saya,” pungkasnya.
Dalam menghadapi paket COD bermasalah, Sholeh terbiasa memberi penjelasan dengan sabar.
Ia menjelaskan prosedur pengembalian, termasuk perbedaan paket COD biasa dan COD cek barang.
Menurutnya, konflik sering kali bisa dihindari jika kurir mampu menjelaskan dengan baik.
Sebagai karyawan tetap, Sholeh menerima gaji pokok sesuai UMK, ditambah insentif dan uang bensin harian.
Total penghasilannya berkisar antara Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan.
“Alhamdulillah lebih dari cukup,” katanya. Uang itu ia gunakan untuk kebutuhan rumah tangga, biaya sekolah anak, cicilan, membantu istri, hingga menabung sedikit demi sedikit.
Di rumah sederhana mereka, Sholeh tinggal bersama istri dan tiga anak. Anak pertama, perempuan, kini duduk di kelas 1 SMP.
Anak kedua masih TK A, dan si bungsu laki-laki baru berusia sekitar dua setengah tahun.
Saat paket sedang banyak, Sholeh bahkan menurunkannya sementara di rumah. Istrinya ikut membantu menata paket sebelum dimasukkan kembali ke tas kurir.
“Kadang juga dibantu Istri juga buat menata paket di rumah, sudah saya ajarin,“ katanya.
Kerja sama kecil itu menjadi bagian dari keseharian keluarga mereka.
Saat ditanya hal yang paling disyukuri dalam hidupnya, Sholeh menjawab dengan penuh yakin.
“Pokoknya enak jadi kurir, pulang kerja habis setoran nggak mikir kerjaan lagi kayak dulu,“ ucapnya.
Ia juga menjelaskan setelah paket terkirim dan setoran selesai, ia bisa pulang tanpa membawa beban pikiran.
“Kerja selesai, ya selesai. jadi bisa fokus ke keluarga,” ucapnya.
Namun, meskipun baginya menjadi seorang kurir adalah pekerjaan yang menyenangkan, Sholeh tak berhenti untuk bermimpi.
Di sela-sela mengantar paket, ia menyimpan rencana untuk membuka usaha laundry di sekitar rumahnya yang dikelilingi kos-kosan mahasiswa.
Ia berharap suatu hari bisa punya usaha sendiri, membuka lapangan kerja kecil, dan tetap dekat dengan keluarga.
Saat Sholeh ditanya mengenai komentar tentang pekerjaan yang saat ini ia jalani tidak sesuai dengan gelar yang ia miliki, ia menjawab tegas.
“Mungkin menurut pandangan orang ngapain sekolah tinggi-tinggi tapi ujung-ujungnya jadi kurir, tapi menurut saya ini tentang cita-cita saya yang mau jadi juragan atau bos, makanya saya cari pengalaman dulu di semua bidang pekerjaan,“ ujarnya mantap sebelum ia kembali bekerja untuk menjemput rezekinya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
10 Dari Sarjana ke Kurir Paket, Kisah Sholeh Menemukan Tenang di Jalanan Bangkalan Surabaya
/data/photo/2025/05/25/68325680ca8b7.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/25/694d5d2d07352.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/25/694d08d3d91a7.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/02/11/67aab099302e7.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/11/27/692815a9b07ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/07/31/688ae7bcb0270.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)