GELORA.CO – Polemik mengenai ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan.
Prediksi Jokowi bahwa persoalan tidak akan selesai meski ijazahnya diperlihatkan kepada publik dinilai terbukti, seiring masih munculnya perdebatan setelah gelar perkara khusus oleh Polda Metro Jaya.
Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, mengungkapkan bahwa Jokowi telah memperkirakan polemik ijazahnya tidak akan berhenti hanya dengan memperlihatkan dokumen tersebut.
Prediksi itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan tertutup dengan Mardiansyah.
Mardiansyah menyebut pertemuan itu berlangsung hampir dua jam, namun pembahasan soal ijazah sangat singkat.
“Berapa hari lalu saya ketemu dengan Pak Jokowi. Berdua saja saya ketemu dengan Pak Jokowi. Dari hampir 2 jam saya bicara dengan Pak Jokowi, cuma sekitar 50 detik dia berbicara soal ijazah,” kata Mardiansyah, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Nusantara TV, Selasa (23/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi disebut hanya menyampaikan satu kalimat terkait polemik ijazah yang belakangan ramai diperbincangkan.
“Kalimatnya cuma, ‘kan saya sudah duga sambil senyum pasti (ijazah saya) diperlihatkan pun juga tidak akan menyelesaikan persoalan.’ Itu Pak Jokowi sampaikan ke saya dan setelah itu tidak pernah bicara soal ijazah,” pungkasnya.
Pernyataan itu kini dianggap relevan dengan situasi terkini, mengingat perdebatan tetap berlanjut meski ijazah Jokowi telah ditunjukkan oleh penyidik.
Gelar Perkara Khusus Polda Metro Jaya
Prediksi Jokowi dinilai terbukti setelah penyidik Polda Metro Jaya memperlihatkan ijazah tersebut dalam gelar perkara khusus kasus ijazah Jokowi pada Senin (15/12/2025).
Namun, langkah itu belum sepenuhnya meredam polemik.
Pihak Roy Suryo dan rekan-rekannya masih mempertanyakan keaslian ijazah yang ditunjukkan dalam proses tersebut.
Roy Suryo Cs Masih Pertanyakan Keaslian
Salah satu pihak yang masih mempersoalkan keaslian ijazah Jokowi adalah Rismon Sianipar.
Ia menyampaikan sejumlah catatan berdasarkan pengamatannya terhadap ijazah yang ditampilkan.
“Dari sejumlah pengamatan kami meskipun kami lakukan dengan mata telanjang, itu ada sejumlah kejanggalan,” kata tersangka tudingan ijazah palsu Jokowi, Rismon Sianipar, dikutip dari program Rosi KompasTV, Kamis (18/12/2025).
Rismon juga membandingkan kondisi ijazah tersebut dengan ijazah miliknya.
“Karena itu lurus, hitam, yang saya lihat itu cacat digital printing, karena itu lurus, tidak acak, garis lurus sebelah kiri dari ijazah analog yang ditunjukkan,” ujarnya.
“Belum lagi dua bintik noda hitam, noktah hitam, itu saya kira itu cacat printing dan di bawah juga ada di bagian bawah itu, itu cacat printing juga, seperti tinta-tinta,” imbuhnya.
Prediksi Jokowi bahwa polemik tidak akan selesai meski ijazah diperlihatkan disebut sejalan dengan pandangan dua alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yakni ahli hukum pidana UI Dr. Febby Mutiara Nelson dan kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan.
Keduanya sebelumnya juga menilai bahwa sengketa semacam ini tidak serta-merta berakhir hanya dengan pembuktian administratif di ruang publik.
Febby Mutiara menilai, ada peluang munculnya perdebatan baru setelah ijazah Jokowi ditunjukkan pada sidang gelar perkara, Senin (15/12/2025) lalu.
“Sebenarnya menunjukkan ijazah itu juga tidak menyelesaikan masalah menurut saya, karena ijazah yang ditunjukkan itu bisa palsu, bisa juga tidak,” kata Febby, dikutip SURYA.CO.ID dari YouTube tvOneNews, Senin (1/12/2025).
“Nanti bisa dibantah lagi. Misalnya ijazah sepertinya asli tapi ternyata buatan pramuka, misalnya gitu,” sambungnya.
Menurut Febby, salah satu hal yang bisa saja diperdebatkan yaitu jenis kertas dari ijazah tersebut.
“Kalau seandainya diperlihatkan pasti ada lab forensik dan sebagainya untuk menunjukkan bahwa ini memang asli atau tidak,” ujarnya.
“Nanti diperdebatkan lagi nih kertasnya baru atau lama, kemudian jenis kertasnya dan segala macam,” imbuhnya.
Sementara Yakup Hasibuan menyampaikan hal serupa.
Bahkan, pihaknya sudah memprediksi hal tersebut sejak polemik ijazah Jokowi mencuat.
“Itu pun sudah berulang kali kita konfirmasi ke pihak Mas Roy Suryo dan kawan-kawan, ‘Kalau ditunjukkan langsung selesai enggak?’ ‘Saya teliti dulu kalau asli ya selesai, kalau palsu ya lanjut lagi.’,” tuturnya











