Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Dokter Wanti-wanti Risiko Neurologis yang Bisa Muncul saat Mudik Nataru

Jakarta

Mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) identik dengan perjalanan panjang, terutama bagi masyarakat yang pergi berlibur dengan menempuh jalur darat. Berjam-jam duduk di dalam kendaraan, baik sebagai pengemudi maupun penumpang, kerap dianggap sepele. Padahal, kebiasaan ini tidak hanya memicu pegal dan kaku otot, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan saraf, terutama pada tulang belakang.

Spesialis bedah saraf dr Dimas Rahman Setiawan, SpBS, menjelaskan salah satu masalah yang sering muncul saat perjalanan jauh adalah saraf terjepit. Kondisi ini umumnya dipicu oleh posisi duduk yang kurang tepat dan dilakukan dalam waktu lama.

“Kelamaan duduk, baik pinggang maupun leher, itu risiko sarang kejepit. Karena pada saat duduk kalau kita nggak sadar, kadang-kadang posisi kita sebenarnya sedang membungkuk,” ucap dr Dimas ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (11/12/2025).

Saat duduk terlalu lama, banyak orang tanpa sadar berada dalam posisi membungkuk, baik di area pinggang maupun leher. Posisi tersebut dapat memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang. Dalam kondisi tertentu, bantalan antartulang belakang bisa terdorong ke arah belakang dan menekan saraf di sekitarnya.

Akibatnya, seseorang dapat mengalami keluhan seperti nyeri pinggang, nyeri leher, hingga rasa nyeri yang menjalar ke area lain. Risiko ini bisa meningkat jika perjalanan dilakukan tanpa jeda istirahat yang cukup atau jika posisi duduk tidak pernah diperbaiki selama perjalanan.

“Nah kalau posisi kita membungkuk itu, mau nggak mau si bantahan tulang kedorong ke belakang,” lanjutnya.

“Dan akhirnya menekan ke saraf. Jadi risikonya adalah memang terjadi saraf kejepit, nyeri pinggang, nyeri leher. Itu sangat mungkin terjadi,” ucapnya.

Halaman 2 dari 2

(rfd/up)