Warga Curug Kecewa, KLH Tak Kunjungi Permukiman Terdampak TPA Cipeucang Megapolitan 24 Desember 2025

Warga Curug Kecewa, KLH Tak Kunjungi Permukiman Terdampak TPA Cipeucang
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Warga Curug, Serpong, Tangerang Selatan, mengaku kecewa karena Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tak mengunjungi permukiman yang terdampak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang.
Warga Curug, Amay (28), mengatakan bahwa
kunjungan KLH
yang diwakili Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanifah Dwi Nirwana hanya dilakukan di wilayah Kampung Nambo, Sabtu (20/12/2025).
Sementara itu, Kampung Curug yang menjadi lokasi permukiman
warga terdampak
justru tidak dikunjungi sama sekali.
“Mereka cuman meninjau lokasi yang sudah mereka rapikan, yang di sebelah sana (Kampung Nambo), jalan aspal. Kenapa tidak ke sini? Ke tempat warga yang melayangkan tuntutan pada 8 Desember kemarin,” ujar Amay saat ditemui
Kompas.com
di rumahnya, Curug, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (24/12/2025).
Dia mengatakan, dibandingkan Kampung Nambo, justru warga Kampung Curug yang merasakan langsung dampak dari gunungan sampah itu.
Bahkan, gunungan sampah itu disebut sudah semakin dekat dengan pemukiman warga. Sekitar ada lima meter dari halaman rumah warga.
Hal serupa juga disoroti Amay terkait kunjungan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, yang hanya mendatangi Kantor Wali Kota Tangerang Selatan tanpa meninjau langsung
TPA Cipeucang
.
Kondisi tersebut membuat Amay kesal, terlebih setelah adanya instruksi agar Pemkot Tangerang Selatan kembali membuka TPA Cipeucang.
“Tidak ada transparansi dari pemerintah. Hanya mengeluarkan
statement
dari Menteri Lingkungan Hidup yang notabene tidak meninjau lokasi yang sangat terdampak. Padahal keinginan warga adalah coba tinjau dari sisi lainnya Cepecang,” kata Amay.
Atas dasar itu, Amay bersama warga lainnya mengaku kecewa dan meminta agar TPA Cipeucang ditutup secara total.
“Dengan mereka tidak menghargai kami dengan kejadian tanggal 22 kemarin itu ya kami jadi emosi, sudah enggak ada kata pengertian lagi. Kami pun sudah sangat kecewa lah dalam artian gitu,” jelas dia.
Kekecewaan serupa juga dirasakan warga Curug lainnya, Agus (50). Ia mengaku kecewa karena perbaikan di TPA Cipeucang belum sepenuhnya rampung, namun sampah kembali dibuang ke lokasi tersebut.
Menurut Agus, dirinya tidak keberatan apabila sampah kembali masuk ke TPA Cipeucang, asalkan gunungan sampah yang sudah mendekati rumahnya segera ditangani.
“Saya ingin sampah-sampah itu segera ditangani karena sudah dekat sekali dari rumah saya. Kalau bisa kondisi seperti ini diperbaiki lagi, dikeruki lagi seperti semula,” kata Agus.
Namun hingga kini, Agus mengaku belum merasakan perubahan yang signifikan.
Bahkan, tumpukan sampah justru semakin mendekati rumahnya yang berada di Kampung Curug.
Oleh karena itu, Agus bersama warga lainnya meminta Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, serta Gubernur Banten, Andra Soni, untuk turun langsung meninjau kondisi permukiman warga terdampak, termasuk rumah miliknya.
“Saya sebagai warga yang terkena dampak, seharusnyakan menteri itu terjun langsung ke yang kena dampak ini, biar jelaslah bukannya meninjau ke satu sisinya aja. Dia tidak datang ke rumah warga yang berdampak langsung,” kata Agus.
“Jadi kami berharap, mau itu Gubernur Banten, Andra Soni maupun menteri, datang ke sini biar jelas,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.