Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mengatakan bahwa kecelakaan maut bus di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang, Jawa Tengah, harus menjadi peringatan dini bagi pemerintah untuk mencegah peristiwa serupa di masa mendatang.
Dia pun mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama pemangku kebijakan lain terkait untuk segera mengimplementasikan strategi komprehensif. Hal itu, untuk memastikan keamanan di seluruh lini transportasi, baik darat, laut, udara, maupun kereta api.
“Tragedi di Tol Krapyak adalah duka mendalam sekaligus peringatan bagi kita semua. Dengan estimasi 119,5 juta orang yang akan bergerak untuk mudik, perayaan tahun baru, dan wisata, pemerintah tidak punya ruang untuk toleransi terhadap kelalaian sekecil apa pun,” kata Huda, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Kemenhub perlu melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan secara masif dan menyeluruh. Dia tak ingin spekulasi mengenai ketidaklayakan armada atau perilaku sopir yang ugal-ugalan akibat tekanan kerja menjadi fenomena umum di masa puncak liburan.
“Jangan ada bus zombie atau bus yang tidak layak jalan tetap dipaksakan beroperasi demi mengejar setoran di tengah tingginya permintaan,” kata dia.
Selain itu, dia meminta Kemenhub dan pihak kepolisian untuk memastikan pemeriksaan kesehatan bagi sopir bus di terminal-terminal. Pasalnya intensitas kerja tinggi selama masa Natal dan Tahun Baru, kerap membuat awak bus kelelahan.
“Sopir harus dalam kondisi fit dan tidak di bawah pengaruh zat apa pun. Manajemen waktu kerja juga harus diawasi ketat, jangan biarkan sopir dipaksa bekerja di luar batas kemampuan manusiawi mereka,” kata dia.
Dia menegaskan bahwa keselamatan 119,5 juta nyawa warga yang melakukan mobilitas saat momen libur panjang adalah tanggung jawab negara.
Dia tidak ingin keceriaan liburan berubah menjadi duka akibat kelalaian dalam manajemen transportasi publik.
Sebelumnya, sebuah bus PO Cahaya Trans yang mengangkut 34 penumpang terguling di ruas simpang susun exit tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB, dan menewaskan setidaknya 16 orang.
Bus bernomor polisi B 7201 IV yang berangkat dari Jatiasih, Jakarta menuju Yogyakarta tersebut dilaporkan melaju kencang dan diduga hilang kendali sehingga menabrak pembatas jalan dan akhirnya terguling.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.




:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3423652/original/053472500_1617885720-WhatsApp_Image_2021-04-08_at_18.29.25.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)






