Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Peran Extended Producer Responsibility Dinilai jadi Kunci Kurangi Sampah dan Mikroplastik

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencatat, dari 38,59 juta ton sampah nasional pada 2024, sampah plastik menyumbang 19,46 persen, terbesar kedua setelah sisa makanan.

Peninjauan KLH menunjukkan, pengelolaan sampah baru mencapai sekitar 24 persen. Hal ini menimbulkan risiko besar bagi lingkungan, terutama karena plastik yang sulit terurai dapat menghasilkan pencemaran mikroplastik.

“Sumber mikroplastik tidak hanya berasal dari kemasan plastik, tetapi juga dari sampah lain seperti puntung rokok,” ucap Reza.

Filter rokok berbahan selulosa asetat dapat terurai menjadi serat mikroplastik setelah terpapar panas dan cuaca dalam jangka panjang.

Mikroplastik tersebut berpotensi menyerap polutan berbahaya, termasuk logam berat, sebelum akhirnya masuk ke rantai makanan manusia.

“Mikroplastik yang terbawa ke lingkungan dapat menyerap polutan lain dan masuk ke rantai makanan manusia, memperburuk pencemaran,” papar Reza.