3 Tahun Akses Terendam, Warga Rakit Perahu Eretan untuk Lintasi Banjir Bulak Barat
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Warga
Bulak Barat-Pasir Putih
, Kota Depok, merakit perahu eretan sebagai solusi darurat untuk melintasi jembatan yang terendam banjir. Inisiatif ini muncul setelah akses jalan utama terputus selama tiga tahun akibat genangan air.
Pantauan
Kompas.com
pada Senin (22/12/2025),
perahu rakitan
berada di tepian wilayah Pasir Putih, Sawangan. Perahu tersebut dibuat dari jerigen biru tua sebagai penopang, di atasnya disusun deretan bambu dan papan kayu sebagai pijakan.
Bilah kayu di sisi kanan dan kiri perahu juga dipasang sebagai pegangan penumpang. Perahu ini diperkirakan memiliki panjang 3–4 meter dan lebar 1,5–2 meter.
Di dekat perahu, terpasang spanduk bertuliskan, “Getek NKRI Kampung Wadas. Selama 10 tahun kami menderita karena akses jalan putus. Dan karena ada orang peduli, akses jalan dibantu menggunakan getek yang tersedia agar aktivitas sehari-hari tetap berjalan.”
Dita (33), salah satu warga, menjelaskan perahu eretan ini merupakan inisiatif suaminya untuk memudahkan warga melintas.
“Bapak punya inisiatif supaya anak-anak sini bisa maju dan punya penghasilan, ya inisiatifnya bikin getek,” kata Dita saat ditemui, Selasa.
Pembuatan perahu swadaya ini menelan biaya sekitar Rp 5–6 juta yang berasal dari kantong pribadi warga. Selama tiga tahun terakhir, warga Pasir Putih dari arah Cipayung harus memutar jalan hingga jarak tiga kilometer karena akses utama terputus.
“Ini dibuatin getek supaya warga bisa lewat dan bisa lebih dekat dari Bulak Barat,” tambah Dita.
Saat ini, perahu eretan masih dalam tahap uji coba dan penyempurnaan. Beberapa bagian perahu disebut masih perlu diperkuat untuk keamanan dan kenyamanan pengguna.
“Mulai operasinya kurang tahu karena bapak belum ngasih tahu lagi. Tapi yang penting beliau bilang perahu eretan harus dioperasikan, tapi harus ditambah lagi keamanan dan kenyamanannya biar tidak terjadi apa-apa,” jelas Dita.
Untuk diketahui, banjir yang memutus akses wilayah Bulak Barat-Pasir Putih, Depok, belum tidak tertangani selama tiga tahun terakhir.
Banjir yang tidak pernah surut ini diduga disebabkan oleh saluran di dekat TPA Cipayung yang terus menyempit selama tiga tahun terakhir.
Dampaknya, banjir membutuhkan waktu kisaran dua jam untuk surut setiap kali curah hujan deras mengguyur Depok.
Namun, banjir yang menggenang tentu tetap bertahan dan terlihat menyatu dengan Kali Pesanggrahan.
Kondisi banjir ini mengganggu jalannya aktivitas ekonomi warga setempat yang mulanya banyak membuka warung kecil di lintasan Jalan Kampung Bulak Barat. Dikarenakan akses terputus, sejumlah pemilik warung kecil atau warung kopi terpaksa gulung tikar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
3 Tahun Akses Terendam, Warga Rakit Perahu Eretan untuk Lintasi Banjir Bulak Barat Megapolitan 22 Desember 2025
/data/photo/2025/12/22/694942aac7c32.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/07/25/64bf6ec4d04a6.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/22/69493124da966.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/22/6949056a4aa86.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/22/69492f24c5d06.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2019/03/12/127053551.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)