Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cerita Warga Pilih Mudik Akhir Tahun, Tiket Lebaran Dinilai Mahal Megapolitan 22 Desember 2025

Cerita Warga Pilih Mudik Akhir Tahun, Tiket Lebaran Dinilai Mahal
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
— Terminal Kalideres, Jakarta Barat, mulai dipadati penumpang yang hendak meninggalkan Ibu Kota menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Bagi sebagian perantau, libur akhir tahun dimanfaatkan untuk pulang kampung dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan musim mudik Lebaran.
Safri (46), penumpang tujuan Solok, Sumatera Barat, mengaku sengaja memilih pulang kampung saat Nataru karena harga tiket bus masih relatif stabil.
“Sengaja sih pulang kampungnya pas akhir tahun, soalnya biasanya tiketnya masih stabil, normal lah,” ujar Safri saat ditemui Kompas.com di
Terminal Kalideres
, Senin (22/12/2025).
Safri membeli tiket bus rute Jakarta–Solok tipe eksekutif sleeper seharga Rp 750.000. Ia menilai harga tersebut masih wajar untuk perjalanan lintas pulau dengan waktu tempuh sekitar 30 hingga 34 jam.
Menurut Safri, tarif bus saat Lebaran biasanya melonjak akibat tuslah.
“Kalau Lebaran tuh biasanya naik, lumayan Rp 200.000 sampai Rp 300.000-an (kenaikannya). Bisa Rp 900.000, kan. Kalau Tahun Baru enggak terlalu,” kata dia.
Ia menambahkan, bus menjadi pilihan utama karena harga tiket pesawat dinilai semakin mahal.
“Harga normal Rp 750.000. Kalau pesawat kurang tahu kita, sudah mahal kali Bang, di atas satu juta,” tuturnya.
Hemat separuh harga
Hal serupa disampaikan Arif (44), warga Cengkareng yang pulang ke Semarang, Jawa Tengah. Ia bersyukur bisa mendapatkan tiket bus dengan harga normal Rp 350.000 per kursi.
“Kalau pas Lebaran kan biasanya tuslah-nya tinggi, bisa sampai dua kali lipat, ya sekitar Rp 500.000 sampai Rp 600.000. Kalau Nataru ini alhamdulillah stabil harganya,” ungkap Budi.
Ia mengaku sengaja menyesuaikan jadwal cuti akhir tahun agar bisa pulang kampung tanpa biaya besar.
“Ya itu salah satunya (biar hemat), mumpung harga tiket belum naik. Tapi emang ngepasin cuti akhir tahun aja sih. Pengen tahun baruan sama keluarga di Semarang,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Bus Kalideres, Nur Prasetyo, membenarkan bahwa tarif bus selama masa angkutan Nataru relatif stabil.
“Kalau kemarin kita tanya ke PO, ya relatif tidak ada kenaikan ya. Kemarin saya juga tanya ke penumpang, itu memang tidak ada kenaikan tiket,” ujar Nur Prasetyo di lokasi, Senin.
Menurut Nur, kondisi ini membuat penumpang merasa lebih nyaman dibandingkan masa mudik Lebaran.
“Kalaupun seandainya ada (perbedaan harga), ya mereka masih bisa mentolerir. Artinya tidak ada pelonjakan yang signifikan,” jelasnya.
Nur juga mencatat jumlah penumpang mengalami kenaikan sekitar 8–12 persen sejak awal masa angkutan Nataru.
“Biasanya bus itu kapasitas misalnya 40 kursi, tapi penumpang yang naik tuh rata-rata hanya belasan. Tapi begitu masa Nataru, kursi-kursi yang biasanya kosong menjadi terisi,” pungkas Nur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.