Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Iran Tuding Mossad Dalangi Penembakan di Pantai Bondi, Australia Membantah

Abadikini.com, TEHERAN — Seorang jenderal senior Iran melontarkan tuduhan keras terhadap Israel dengan menuding badan intelijen Mossad berada di balik serangan mematikan saat perayaan Hanukkah di Bondi Beach, Sydney, pada 14 Desember lalu.

Tuduhan tersebut disampaikan Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, saat berpidato dalam upacara wisuda taruna militer di Teheran, Minggu (21/12/2025).

Ia mengeklaim Israel memiliki rekam jejak melakukan serangan terhadap komunitas Yahudi di luar negeri demi membangun narasi sebagai pihak yang tertindas.

Menurut Mousavi, serangan-serangan semacam itu bertujuan menebar ketakutan sekaligus mendorong apa yang ia sebut sebagai “migrasi terbalik” warga Yahudi ke Israel.

Ia menyinggung penembakan di Bondi Beach yang menewaskan 15 orang dan menilai aksi tersebut sebagai bentuk “bunuh diri politik” Israel, meski tidak menyertakan bukti konkret atas klaimnya.

“Mereka menghasut anti-Semitisme dengan menyerang komunitas Yahudi sendiri agar terlihat sebagai korban, demi meredam krisis internal dan mencegah gelombang migrasi keluar,” kata Mousavi, dikutip dari The National News.

Pemerintah Australia segera membantah tudingan tersebut. Otoritas setempat menegaskan tidak ada indikasi keterlibatan negara asing dalam insiden Bondi Beach. Hasil penyelidikan menyimpulkan pelaku bertindak sendiri dan terinspirasi oleh ideologi ISIS. Canberra menyebut klaim Iran spekulatif dan tidak berdasar.

Pernyataan dari Teheran ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan retorika antara Iran dan Israel, seiring berlanjutnya konflik di Gaza. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar justru menyerukan warga Yahudi di negara-negara Barat untuk bermigrasi ke Israel.

“Orang Yahudi kini diburu di berbagai belahan dunia,” ujar Saar dalam upacara penyalaan lilin Hanukkah.

Ia secara terbuka mengajak komunitas Yahudi di Inggris, Prancis, Australia, Kanada, dan Belgia untuk “pulang” ke Tanah Israel.
Saar menilai lonjakan anti-Semitisme di Barat semakin mengkhawatirkan sejak pecahnya perang Gaza, sekaligus menuding sejumlah pemerintah Eropa gagal memberikan perlindungan memadai bagi warga Yahudi.