Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Sulaiman Pulang Kampung ke Sumatera Usai Tujuh Tahun Merantau Megapolitan 20 Desember 2025

Kisah Sulaiman Pulang Kampung ke Sumatera Usai Tujuh Tahun Merantau
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com
– Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, arus penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, mulai meningkat.
Salah satunya adalah Sulaiman (51), perantau asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang memilih pulang ke kampung halamannya di Tanjung Pura, Sumatera Utara, melalui jalur darat bersama keluarga.
Sulaiman mengaku sudah tujuh tahun tidak pulang ke kampung halaman sejak merantau dan bekerja di NTB. Saat banjir melanda kampung halamannya beberapa waktu lalu, ia juga belum bisa kembali karena kondisi belum memungkinkan.
Kini, setelah situasi dinilai kembali kondusif, Sulaiman memutuskan pulang bersama istri dan kedua anaknya. Ia juga menyebut sudah tidak lagi bekerja di Mataram dan berniat melanjutkan hidup di kampung halaman.
“Belum pulang pas banjir lagi pas parah-parahnya, ini sekarang sudah kering, Pulang kampung sudah, balik ke kampung asli,” ucap Sulaiman saat ditemui di
Terminal Pulogebang
, Sabtu (20/12/2025).
Ia memastikan seluruh anggota keluarganya di kampung halaman, termasuk kedua orangtuanya, dalam kondisi aman. Kepastian itu mendorongnya untuk segera pulang setelah bertahun-tahun merantau.
Sulaiman memilih menggunakan jalur darat karena pertimbangan biaya yang lebih terjangkau, terutama karena bepergian bersama keluarga.
“Kalau bus karena murah, ada yang langsung ke Medan tapi mahal. Kalau bus ari Mataram ke Jakarta Rp 750.000, Kalau Jakarta ke Medannya Rp 1,5 juta, kalau pesawat bisa dua kali lipatnya, apa lagi saya bawa keluarga,” ungkap Sulaiman.
Selama berada di Mataram, Sulaiman bekerja sebagai buruh perkebunan. Ia mengatakan pekerjaannya telah selesai dan kini ingin mencari penghidupan di kampung halaman.
Sementara itu, peningkatan arus penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang juga dibenarkan oleh pihak pengelola terminal. Komandan Regu Terminal Terpadu Pulogebang, Badman, mengatakan lonjakan penumpang sudah terlihat sejak pagi hingga siang hari.
“Kalau lihat pagi hingga siang mulai ada peningkatan, untuk dari pagi hingga siang ini ada 110 bus dengan 852 penumpang berangkat,” ucap Badman di Terminal Pulogebang, Sabtu (20/12/2025).
Selain keberangkatan, jumlah kedatangan penumpang juga terpantau cukup tinggi.
“Untuk kedatangan juga cukup banyak, ada 290 bus dengan penumpang 1440, yang turun di Pulogebang,” jelasnya.
Badman menjelaskan, tujuan perjalanan penumpang pada masa libur Nataru didominasi wilayah Sumatera dan Jawa Tengah.
“Sampai saat ini terpantau penumpang untuk tujuan Sumatera dan Jawa Tengah ada. Kalau ke Sumatera, kebanyakan tujuannya ke Bengkulu, Palembang, Pekanbaru, dan Jambi,” jelasnya.
Ia memprediksi puncak arus mudik Nataru akan terjadi pada 23–24 Desember 2025, seiring dimulainya libur panjang sekolah.
“Baik, kalau puncaknya itu di tanggal 23 sampai tanggal 24. Tujuannya hampir semuanya rata, yang ke Jawa itu Jawa Timur, Jawa Tengah, semacam Surabaya, Malang, Purwokerto, Brebes, Tegal, Wonosobo, dan Solo,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.