GELORA.CO – Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang diduga rutin meminta ijon paket proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi selama kurun waktu satu tahun terakhir.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, praktik tersebut dilakukan Ade Kuswara Kunang setelah terpilih sebagai Bupati Bekasi periode 2024–2029.
Ade Kuswara Kunang disebut mulai menjalin komunikasi dengan Sarjan, pihak swasta yang merupakan penyedia paket proyek di lingkungan Pemkab Bekasi.
“Dalam rentang satu tahun, sejak Desember 2024 sampai Desember 2025, Ade Kuswara Kunang rutin minta ijon paket proyek kepada Sarjan,” kata Asep Guntur di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (20/12/2025).
Menurut Asep, permintaan ijon tersebut tidak dilakukan secara langsung.
Ade Kuswara Kunang diduga menggunakan HM Kunang, Kepala Desa Sukadami yang juga merupakan ayah kandungnya, serta pihak lain sebagai perantara.
Dari praktik tersebut, KPK mencatat total ijon proyek yang diberikan Sarjan kep Ade Kuswara Kunang bersama-sama dengan HM Kunang mencapai Rp 9,5 miliar.
Pemberian uang dilakukan dalam empat kali penyerahan melalui para perantara.
Selain aliran dana ijon proyek, KPK juga mendalami dugaan penerimaan lain yang diperoleh Ade Kuswara Kunang sepanjang tahun 2025.
Nilainya disebut mencapai Rp 4,7 miliar dan berasal dari sejumlah pihak.
Jika ditotal, aliran uang yang masuk ke Ade Kuswara Kunang mencapai Rp 14,2 miliar.
Dalam kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Kamis (18/12/2025), KPK mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 200 juta dari rumah Ade Kuswara Kunang.
Uang tersebut merupakan sisa setoran ijon keempat dari Sarjan yang diserahkan melalui perantara.
Minta Maaf
Ade Kuswara Kunang meminta maaf ke warganya setelah resmi berstatus tersangka dan langsung ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan suap ijon proyek dengan total Rp 14,2 miliar.
“Saya mohon maaf ke masyarakat warga Bekasi,” kata Ade Kuswara Kunang saat digiring ke mobil tahanan KPK, Gedung Merah Putih, Jakarta, Sabtu (20/12/2025).
Atas perbuatannya, KPK menetapkan Ade Kuswara Kunang, HM Kunang, dan Sarjan sebagai tersangka.
Ketiganya ditahan untuk 20 hari pertama sejak 20 Desember 2025 hingga 8 Januari 2026.
Atas perbuatannya, Bupati Ade Kuswara bersama-sama HM Kunang selaku pihak penerima disangkakan Pasal 12 a atau Pasal 11 dan Pasal 12B UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP serta Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU TPK jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sementara, Sarjan selaku pihak pemberi disangkakan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU TPK
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450773/original/038596400_1766182416-kpk.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5139252/original/087217400_1740073376-WhatsApp_Image_2025-02-20_at_20.25.07_948b06da.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5176190/original/039010700_1743066779-WhatsApp_Image_2025-03-26_at_23.47.15.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450778/original/080041100_1766184841-kpk_bekasi.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)






