Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Jasa Raharja dukung zero ODOL demi ekosistem transportasi yang aman

Jakarta (ANTARA) – Jasa Raharja mendukung percepatan penanganan kendaraan lebih dimensi dan muatan (over dimension over loading/ODOL) guna menciptakan sistem transportasi yang aman dan berkeselamatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menegaskan kendaraan yang tidak sesuai ketentuan dimensi dan muatan berpotensi menimbulkan risiko serius bagi para pengguna jalan.

“Karena itu, Jasa Raharja mendukung penuh langkah-langkah normalisasi kendaraan ODOL sebagai bagian dari upaya membangun sistem transportasi yang lebih aman,” kata Dewi sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.

Dia menyampaikan sebagai dukungan terhadap upaya penanganan ODOL di Jawa Timur, pihaknya menghadiri Sosialisasi dan Normalisasi Kendaraan ODOL Tahun 2025 yang diselenggarakan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur di Sidoarjo.

Dewi menegaskan penanganan kendaraan ODOL berkontribusi langsung terhadap peningkatan keselamatan berkendara dan pengguna jalan.

Ia menambahkan, sebagai penyelenggara asuransi kecelakaan, Jasa Raharja terus memperkuat kolaborasi lintas sektor agar perlindungan kepada masyarakat dapat berjalan optimal, mulai dari pencegahan hingga penanganan saat kecelakaan lalu lintas terjadi.

Jasa Raharja, lanjut Dewi, terus memperkuat perannya dalam mendorong keselamatan berkendara dan memberikan perlindungan optimal kepada masyarakat.

“Komitmen melayani sepenuh hati diwujudkan melalui kolaborasi berkelanjutan dengan para stakeholder demi terciptanya transportasi darat yang lebih aman, tertib, dan berkelanjutan bagi Indonesia,” ucap Dewi.

Pada kegiatan tersebut, Dewi mewakili perusahaan menerima sertifikat penghargaan dari Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi atas dukungan terhadap program penanganan ODOL.

Penghargaan serupa juga diberikan kepada Korlantas Polri, Gubernur Jawa Timur, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan kolaborasi dalam penguatan tata kelola transportasi.

Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan kegiatan sosialisasi itu merupakan langkah awal menuju target besar Indonesia zero ODOL 2027.

Menhub juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung agenda nasional tersebut.

“Target utamanya adalah mencapai Indonesia Zero ODOL pada tahun 2027. Pencapaian ini bertujuan untuk mewujudkan sistem transportasi yang berkeselamatan dan berkeadilan, sekaligus memperkuat sistem logistik nasional,” kata Dudy.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesiapan pihaknya dalam mendukung program zero ODOL.

“Jawa Timur siap membangun koordinasi dan efektivitas program zero ODOL dengan target 2027,” katanya.

Dia menyampaikan normalisasi ODOL penting untuk mewujudkan tata kelola transportasi yang aman dan lancar, meningkatkan keselamatan masyarakat, serta mengurangi kerusakan jalan.

“Sinergi lintas sektor, termasuk dengan pelaku usaha dan karoseri, menjadi kunci agar efisiensi dan produktivitas dapat tercapai,” kata Khofifah.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.