Pramono Kenang Masa saat Masih Jadi Aktivis dalam Penyerahan Hibah Gedung YLBHI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengenang masa mudanya sebagai aktivis saat menyaksikan penandatanganan serah terima Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada YLBHI, Kamis (18/12/2025).
Pramono mengaku sebelum terjun ke politik nasional, ia memiliki hubungan panjang dengan
YLBHI
saat masih berstatus mahasiswa ITB.
“Saya pribadi sebenarnya mempunyai sejarah panjang dengan YLBHI. Tetapi tidak dengan para lawyernya, tapi lebih pada aktivisnya,” ucap Pramono, Kamis.
Bagi Pramono, YLBHI pada masa itu menjadi “rumah” bagi para aktivis dan simbol perjuangan demokrasi di Indonesia.
Hingga saat ini, ia tetap memiliki hubungan pribadi dengan beberapa tokoh aktivis yang pernah berkecimpung di YLBHI.
“Karena pada waktu itu, YLBHI adalah simbol garda terdepan untuk para aktivis yang ada di Indonesia. Bahkan saya mempunyai hubungan sangat pribadi dengan Hendardi, Mas Mul, Hasto, Ibu Amartiwi Saleh, benar ya? dan yang lain-lain. Kenapa itu terjadi? Karena memang pada waktu itu semua aktivis pasti induknya di sini,” ungkap Pramono.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono menyampaikan kegembiraannya karena proses hibah
gedung YLBHI
akhirnya dapat diselesaikan.
Ia mengaku sempat terkejut saat mengetahui gedung tersebut belum resmi diserahkan, lalu langsung meminta jajarannya untuk mempercepat proses administrasi.
“Karena ini rumah bagi saya, ini rumahnya diserahkan kembali,” kata dia.
Pramono juga memastikan Pemprov DKI Jakarta akan membantu penyelesaian pembangunan gedung YLBHI yang masih belum rampung.
Meski tidak menyebutkan angka secara terbuka, ia memastikan pemerintah daerah hadir dan mendukung keberlanjutan YLBHI.
“Tadi saya bisik-bisik dengan Ketua Yayasan, ‘berapa sih sebenarnya yang diperlukan?’ Angkanya sudah disebutkan, nanti angkanya saya koordinasikan ke dalam. Karena angkanya enggak mungkin disebutkan di luar,” ungkap Pramono.
Sebagai kepala daerah, Pramono menegaskan bahwa kritik dan kontrol dari masyarakat sipil, termasuk YLBHI, merupakan bagian penting dari demokrasi.
Ia bahkan menyinggung aksi demonstrasi YLBHI yang sempat berlangsung di Balai Kota.
“Saya didemo oleh YLBHI. Itu sound systemnya kenceng banget dan ruangan saya kan agak ke depan. Saya sampai saya tanya, ‘Bisa enggak sound systemnya dikecilin dikit?’ Karena teriak-teriaknya, ‘Gubernurnya mana? Gubernurnya mana?’ Tapi enggak apa-apa, itulah demokrasi,” kata dia.
Pramono berharap YLBHI tetap menjadi lokomotif demokrasi dan terus menyuarakan kepentingan rakyat, khususnya kelompok yang terpinggirkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Pramono Kenang Masa saat Masih Jadi Aktivis dalam Penyerahan Hibah Gedung YLBHI Megapolitan 18 Desember 2025
/data/photo/2025/12/19/6944bceb16a8d.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/18/6943ee3b254d9.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449479/original/072177000_1766063068-412707fc-bb48-48cd-bc1e-a1caf896048d.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/18/6943d013efec0.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449374/original/098600000_1766057134-rano_karno_dan_mega.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/6944dea1b2e90.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/6944c3e510437.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/6944d28b33999.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/69444b2545d56.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/69444ba720382.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/6944bceb16a8d.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)