Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Usai Mobil BGN Tabrak Siswa, Pramono Jamin Pembelajaran Segera Normal Tiga Hari ke Depan Megapolitan 12 Desember 2025

Usai Mobil BGN Tabrak Siswa, Pramono Jamin Pembelajaran Segera Normal Tiga Hari ke Depan
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur DKI Jakarta
Pramono Anung
memastikan proses
pembelajaran tatap muka
di
SDN 01 Pagi Kalibaru
, Cilincing, Jakarta Utara, akan kembali normal dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Untuk sementara, seluruh kegiatan belajar dilakukan secara daring sejak Jumat (12/12/2025), menyusul insiden mobil berstiker Badan Gizi Nasional (BGN) yang menabrak puluhan siswa dan guru sehari sebelumnya.
“Saya sudah mendapat laporan dari Bu Kepala Dinas (Kepala Dinas Pendidikan DKI), kalau nanti dua-tiga hari ke depan sudah normal,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat.
Pramono menuturkan, keputusan menerapkan pembelajaran jarak jauh diambil untuk memastikan keamanan sekaligus menjaga kondisi psikologis para siswa pascakejadian.
Ia membandingkan situasi ini dengan kasus ledakan bom di SMAN 72 Jakarta beberapa waktu lalu, ketika pembelajaran daring berlangsung sekitar satu pekan.
“SMA 72 waktu itu lebih lama, sekitar satu minggu. Nah ini kurang lebih juga sama, tetapi kebutuhan anak-anak untuk tetap didampingin dalam proses belajar mengajar ini menjadi penting,” kata dia.
Menurut Pramono, tingkat trauma siswa SDN 01 Pagi Kalibaru tidak seberat yang dialami pelajar SMAN 72. Bahkan, laporan yang diterimanya menunjukkan banyak siswa yang ingin segera kembali belajar di sekolah.
“Bahkan sekarang ini anak-anaknya yang malah pengen belajar. Jadi ini mereka kan anak-anak, mohon maaf, kebanyakan kan enggak, enggak apa ya, berbeda dengan peristiwa di 72. Karena di 72 itu ada traumanya. Kalau kejadian yang terjadi di Cilincing ini memang ada trauma yang terkena,” ungkap Pramono.
Insiden terjadi ketika mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa SDN 01 Pagi Kalibaru. Pramono menyebut total korban berjumlah 21 orang.
Sebanyak 16 siswa menjalani perawatan di RSUD Cilincing, sementara lima korban lain—terdiri dari satu guru dan empat siswa—dirawat di RSUD Koja.
“Sampai sekarang ini tercatat ada 21 korban. Lima dirawat di Rumah Sakit Koja, satu guru, empat SD, dan enam belas di RSUD Cilincing. Saya tadi sudah melihat lima yang di Koja ini, mudah-mudahan tidak ada hal yang lebih parah dari itu,” ujar Pramono.
Ia memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan terbaik. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, menanggung penuh seluruh kebutuhan medis, termasuk operasi jika diperlukan.
“Saya berdoa betul dan saya tadi langsung memerintahkan kepada Direktur RSUD Koja dan juga nanti kepada RSUD Cilincing untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Kalau perlu harus ditindakan bedah dan sebagainya, saya minta untuk diberikan support sepenuhnya,” ujar Pramono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.