Harga Cabai di Tangsel Meroket hingga Rp 95.000 per Kilogram
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com —
Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Tangerang Selatan kembali melambung tajam. Di Pasar Ciputat, harga cabai rawit tembus Rp 95.000 per kilogram (kg), sementara cabai keriting berada di kisaran Rp 70.000 per kg.
Lonjakan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini membuat pedagang dan pembeli sama-sama mengeluh.
Salah satu pedagang sayur di
Pasar Ciputat
, Rois (32), mengatakan
harga cabai
naik lebih dari 100 persen dibandingkan harga normal. Cabai rawit kini dijual antara Rp 90.000–95.000 per kg, sedangkan cabai keriting sekitar Rp 70.000 per kg.
“Kalau cabai keriting sekarang antara Rp 70.000, kalau rawit dari Rp 90.000–95.000 yang bagus. Itu naik 100 persen lebih dari harga normalnya,” ujar Rois, Kamis (12/12/2025).
Rois menjelaskan, kenaikan tersebut sudah terjadi selama empat hari terakhir. Sebelum harga melonjak, cabai rawit biasanya dijual di kisaran Rp 45.000–50.000 per kg, sementara cabai keriting berada di rentang Rp 30.000–35.000 per kg.
Ia menduga kenaikan ini dipicu minimnya pasokan dari daerah penghasil akibat gangguan distribusi, termasuk dari wilayah Sumatera yang terdampak bencana.
“Kayak sekarang nih kan di Sumatra ada bencana, kan rawit banyak pengiriman dari daerah situ, jadi imbasnya ke kita. Terus juga cuaca ekstrem juga bisa jadi penyebabnya,” jelas dia.
Rois memperkirakan harga cabai masih bisa terus naik hingga akhir tahun. Ia bahkan tak menutup kemungkinan harga kembali menembus di atas Rp 100.000 per kg.
“Tahun baru kemarin saja sampai di harga Rp 120.000 per kg,” imbuhnya.
Kenaikan harga
cabai juga dikeluhkan pembeli. Yeni, seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di Pasar Ciputat, mengaku kesulitan mengatur anggaran belanja sehari-hari.
Ia biasanya membeli cabai seharga Rp 35.000 per kg, namun kini terpaksa mengurangi jumlah pembelian karena harga melonjak dua kali lipat.
“Saya biasanya suka stok ya buat keluarga dan biasa habis seminggu kemudian. Tapi kalau sekarang enggak sampai satu kilogram saya beli,” jelas dia.
Meski demikian, Yeni tetap membeli cabai tetapi dengan pemakaian yang lebih hemat agar anggaran mingguan tidak membengkak.
“Sekarang harus dipanjangin jadi 10 hari karena harus dikencangkan pengeluaran,” imbuhnya.
Yeni berharap pemerintah segera melakukan langkah pengendalian agar harga cabai dan bahan pokok lainnya kembali stabil.
“Mohon harganya jangan terlalu tinggi. Paling tidak bisa kami jangkau untuk kebutuhan rumah tangga,” ucap Yeni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Harga Cabai di Tangsel Meroket hingga Rp 95.000 per Kilogram Megapolitan 12 Desember 2025
/data/photo/2025/12/12/693bdafcb8aaf.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/12/693bd5f604569.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/12/693be5b72e414.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/693923061038b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/12/693be9cf15e41.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/12/693bcb173667a.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)