Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sopir MBG di Jakut Panik Salah Injak Gas, Hindari Warga lalu Belok ke SD

Jakarta

Polisi mengungkap alasan AI, sopir mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) terobos dan tabrak guru serta siswa SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut). Polisi menyebut saat itu AI panik setelah salah injak pedas gas dan langsung menghindari kerumunan di jalan lalu memilih mengarahkan mobil ke dalam sekolah.

“Harusnya dia menginjak rem pada saat dia mau berhenti itu, tapi dia salah, (malah) menginjak (pedal) gas. Karena panik, dia akhirnya tidak bisa mengontrol lagi, makanya dia tetap berusaha membelokkan itu ke kiri (arah sekolah),” terang Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Ongkoseno Grandiarso Sukahar kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (12/12/2025).

“Karena pertimbangannya dia merasa di depan itu banyak orang. Berusaha seminim mungkin dia ke kiri supaya dia menghindari kerumunan itu,” lanjutnya.

Namun, pilihan AI malah membuatnya menerobos pagar sekolah dan langsung menabrak guru serta sejumlah murid yang saat itu sedang menjalani kegiatan literasi di lapangan sekolah.

Sopir Baru Tidur 1,5 Jam

Akibat insiden ini, AI pun ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian karena dinilai lalai. Polisi juga menemukan fakta bahwa AI baru tidur jam 4 pagi dan langsung membawa mobil tersebut pada pukul 05.30 WIB.

Foto: Mobil MBG menabrak sejumlah siswa di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara. (Taufiq S/detikcom)

“Ada satu motif yang mungkin bisa menjadi alasan mengapa terjadi hal tersebut. Yaitu, kami sampaikan bahwa tersangka, jadi sebelum kejadian, tidur baru sekitar jam 4 pagi,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz dalam kesempatan yang sama.

“Kemudian, jam 05.30 WIB tersangka sudah berangkat ke SPPG untuk mengendarai mobil mitra SPPG tersebut. Sehingga waktu istirahatnya kurang. Itulah mungkin yang menjadi bahan bagi kita, bahwa pada saat terjadinya kejadian tersebut, tersangka dalam kondisi yang tidak layak untuk mengendarai kendaraan,” sambungnya.

Kemudian Erick menyampaikan telah melakukan tes urine terhadap AI. Hasilnya pun negatif. Sehingga kurangnya AI dalam istirahat dinilai menjadi faktor kelalaian yang menyebabkan terjadinya tabrakan.

“Kemudian sudah kami lakukan juga tes urine dengan hasil negatif. Kemudian kami juga sudah melakukan tes alkohol bersama Satlantas, juga hasilnya negatif,” tutur Erick.

Peristiwa mobil MBG nyelonong dan menabrak guru serta siswa itu terjadi pada Kamis (11/12) pagi. Pihak sopir, AI, mengaku salah menginjak pedal mobil gas saat mau mengerem.

Total korban tercatat 22 orang. Para korban sempat menjalani perawatan di RSUD Koja dan RSUD Cilincing.

Halaman 2 dari 2

(jbr/jbr)