Jakarta –
Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengakhiri misi kemanusiaan dalam penanganan bencana di Kecamatan Pelambayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, hari ini. Sejumlah warga merasa sedih karena harus berpisah dengan personel Polda Riau.
Sebelum mengakhiri misi tersebut, Polda Riau bersama ratusan warga dari beberapa nagari di Kecamatan Palembayan menggelar doa sekaligus perpisahan di Posko Bencana SMPN 03 Palembayan, pada Kamis (11/12/2025) malam. Momen ini berlangsung haru, beberapa warga menangis.
Salah satu warga Koto Alam, Nagari Salareh Aia Timur, Laila Safitri, menyampaikan terima kasihnya kepada Polda Riau yang telah membantu memulihkan kampungnya pasca-bencana galodo.
Foto: Polda Riau menggelar doa bersama sebelum berpisah dengan warga dan mengakhiri misi kemanusiaan di Palembayan, Kabupaten Agam. (dok. Polda Riau)
“Kami berterima kasih kepada Kepolisian Riau yang membantu kami untuk pemulihan kampung kami. Kami sangat-sangat berterima kasih atas bantuan kepolisian dan masyarakat khususnya Riau,” kata Laila.
Laila juga berterima kasih atas kehadiran Tim Trauma Healing Polda Riau yang membantu memulihkan psikis warga dan anak-anak. Sebelumnya, mereka merasakan trauma, terutama jika hujan tiba.
“Terima kasih untuk pemulihan dan untuk mengembalikan semangat anak-anak dan kami bisa melanjutkan kehidupan kami seperti biasa. Karena trauma yang meninggalkan kesan bagi kami. Sehingga kala hari hujan kami merasa takut,” katanya.
Laila merasakan banyak manfaat yang didapat dengan hadirnya Tim BKO Polda Riau di Agam. Kehadiran Polda Riau telah mengembalikan keceriaan di kampungnya, sehingga Laila merasa kampungnya akan terasa sepi setelah ditinggal personel Polda Riau.
“Kami merasa sekarang kalau kepergian bapak ibu, kampung kami terasa sepi, karena kami tinggal kami saja lagi,” katanya sambil menangis.
Warga lainnya bernama Oskar yang juga Imam Masjid Nurul Huda Koto Alam menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polda Riau yang telah mengirimkan bantuan dalam pemulihan pasca-bencana.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Riau yang telah mengirim personel kepolisian, polwan, kemudian tim trauma healing untuk berpartisipasi dalam bencana galodo Nagari Salareh Aia dan Nagari Salareh Aia Timur. Bahwa para personel yang bekerja keras untuk mencari, menyelesaikan, dan mengajak masyarakat bersama-sama mencari korban-korban yang tertimbun oleh lonsor tersebut,” kata Oskar.
Ucapan sama juga disampaikan oleh Abutasar. Ia menyampaikan terima kasih atas ketulusan Polda Riau yang membantu warga di Kampung Koto Alam yang terdampak galodo.
Foto: Polda Riau menggelar doa bersama sebelum berpisah dan mengakhiri misi kemanusiaan di Agam, Sumbar. (dok. Polda Riau)
“Semoga apa yang diberikan dan yang dilakukan Polda Riau dibalas oleh Allah SWT. Terima kasih atas semua bantuan Polda Riau terhadap kami, semoga nantinya menjadi hubungan silaturahmi di kemudian hari nanti tetap terjalin,” katanya.
Polda Riau telah menjalankan misi kemanusiaan selama 14 hari di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, wilayah yang terdampak paling parah bencana galodo. Total 290 personel dikirim lengkap dengan peralatan taktis dan dapur umum lapangan (randurlap) untuk membantu penanganan pascabencana.
Polda Riau juga mengirimkan 7 alat berat untuk membantu proses evakuasi dan pemulihan nagari pasca-bencana. Tak hanya itu, Polda Riau juga mengirimkan banyak bantuan logistik hingga 30 tangki air untuk pendistribusian air bersih.
Tak hanya melakukan pencarian korban bencana, personel BKO Polda Riau juga membantu pemulihan kampung dengan membersihkan lumpur dan material sisa galodo. Polda Riau juga telah membuka sejumlah akses jalan di beberapa titik yang sempat terputus karena longsor.
Halaman 2 dari 2
(mea/imk)





